Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri bekuk penyalur TKI ilegal yang tewas bunuh diri di Malaysia

Polri bekuk penyalur TKI ilegal yang tewas bunuh diri di Malaysia Sertijab Kabareskrim. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, Yusfrinda Selan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Malaysia meninggal karena bunuh diri. Hal itu diketahui dari hasil visum yang diberikan kepolisian Malaysia kepada Mabes Polri.

"Hasil visum et repertum yang kita terima dari kepolisian di Raja Malasyia bahwa yang bersangkutan bunuh diri," kata Ari Dono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/8).

Ari menegaskan tidak ada bagian tubuh Yusfrinda yang diperjual belikan seperti dicurigai pihak keluarga menyusul ditemukannya jahitan sepanjang 100 sentimeter di jenazah warga Desa Tupan, Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan, itu. Menurut Ari, banyaknya jahitan di jasad Yusfrinda karena teknik autopsi di Malaysia berbeda dengan di Indonesia.

"Di Malaysia itu autopsinya dibuka semua, mata dijahit dibuka, sehingga dibuktikan, gali kubur dan autopsi ulang semua organ tubuh lengkap," ucap dia.

Ari Dono menuturkan dalam kasus ini, pihaknya justru menemukan fakta baru yakni Yusfrinda merupakan korban perdagangan orang. Yusfrinda disalurkan oleh salah satu penyalur TKI ilegal.

Sampai saat ini, Polri baru menetapkan 14 tersangka sindikat penyalur TKI ilegal. Ke-14 orang itu akan dijerat Undang-undang perdagangan orang dengan ancaman 14 tahun penjara.

"Para tersangka ini dikenakan pasal perdagngan orang, ancaman hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 14 tahun penjara," pungkas.

Sebelumnya diberitakan, Yufrida Selan (19) ditemukan meninggal pada 13 Juli 2016 di rumah majikannya di Malaysia. Jasad TKI tersebut sudah dikirim pulang ke kampung halaman korban di Desa Tupan, namun keluarga korban begitu kaget ketika melihat kondisi mayat penuh dengan jahitan di bagian tubuhnya.

Keluarga korban menduga, organ penting milik almarhumah sudah diambil oleh majikannya sebelum dikirim pulang ke Indonesia. Pihak keluarga pun langsung mendatangi Komisi V DPRD NTT untuk meminta kejelasan dari pemerintah melalui dewan agar menelusuri kematian Yufrida karena keluarga menemukan kondisi jenazah penuh dengan jahitan.

"Ketika jenazah kami bawa ke kampung halaman di TTS kami mengetahui bahwa tubuh anak kami Yufrinda penuh dengan bekas jahitan membentuk huruf Y dan juga beberapa luka memar di bagian tubuh lainnya," kata perwakilan pihak keluarga Melki Musu, Jumat (22/7).

Pihak keluarga menduga bahwa organ tubuh Yufrida sudah diambil sebelum dikembalikan kepada keluarga. Sebab saat peti jenazah tiba di rumah duka dilarang untuk dibuka.

"Ketika kami paksa membuka peti untuk melihat kondisi jenazah ternyata tubuhnya penuh jahitan sehingga menjadi pertanyaan besar bagi kami keluarga mengenai kematian anak kami," katanya.

Melki Musu meminta agar pemerintah dan Kepolisian Daerah melakukan autopsi ulang terhadap jenazah sehingga dapat diketahui penyebab kematian yang sebelumnya dikabarkan dengan cara menggantung diri di rumah majikannya di Malaysia.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo, mengatakan pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan kejadian pelanggaran HAM yang menimpa TKI Yufrinda Selan di Malaysia. Menurut dia, kasus pelanggaran HAM yang makin marak dan terus menimpa tenaga kerja asal NTT di luar negeri, merupakan imbas dari transaksi perdagangan manusia secara ilegal yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

"Ini menjadi peringatan keras bagi pihaknya maupun Pemerintah NTT untuk segera melakukan upaya penanganan yang serius terhadap kasus perdagangan manusia karena korbannya selalu menimpah masyarakat NTT," katanya.

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta kasus dugaan penjualan organ tubuh yang menimpa Yufrida Selan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Jika dugaan penjualan organ tubuh tersebut terbukti, maka hal itu sudah masuk dalam kategori pelanggaran HAM berat yang tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja," katanya

Gubernur Lebu Raya mengatakan, kasus penjualan organ tubuh manusia harus diproses karena tidak hanya berkaitan dengan nyawa seseorang namun sudah melecehkan harga diri bangsa Indonesia.

"Tidak boleh dibiarkan karena ini bukan hanya sekedar orang tetapi menyangkut harga diri bangsa Indonesia," katanya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan

Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Baca Selengkapnya
Pulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia
Pulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia

Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Tragis, Merantau Cari Kerja ke Jakarta Pria Ini Tewas Dikeroyok di Pelabuhan
Tragis, Merantau Cari Kerja ke Jakarta Pria Ini Tewas Dikeroyok di Pelabuhan

Keluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Sindikat Penyalur TKI Ilegal Tampung Korban di Kalibata City
Polisi Bongkar Sindikat Penyalur TKI Ilegal Tampung Korban di Kalibata City

Diketahui, visa yang akan digunakan adalah visa ziarah, sehingga praktik penyaluran imigran ini ilegal

Baca Selengkapnya
Ditemukan Mengapung, Benarkah 7 Pemuda Tewas karena Terjun ke Sungai di Bekasi?
Ditemukan Mengapung, Benarkah 7 Pemuda Tewas karena Terjun ke Sungai di Bekasi?

Polisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.

Baca Selengkapnya
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi

Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Tahanan Polsek Tewas Diduga Bunuh Diri
Tahanan Polsek Tewas Diduga Bunuh Diri

Korban merupakan pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dia tewas di dalam kamar mandi tahanan.

Baca Selengkapnya
Sita 23,1 Kg Sabu, Tiga Kurir Narkoba Internasional Diringkus
Sita 23,1 Kg Sabu, Tiga Kurir Narkoba Internasional Diringkus

Ketiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.

Baca Selengkapnya
Pekerja Migran Asal Lombak Tewas Tertembak di Kebun Sawit Malaysia, Begini Kronologi Lengkapnya
Pekerja Migran Asal Lombak Tewas Tertembak di Kebun Sawit Malaysia, Begini Kronologi Lengkapnya

Jenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).

Baca Selengkapnya