Polri belum terima surat pemberitahuan aksi 25 November
Merdeka.com - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengaku belum menerima surat pemberitahuan pelaksanaan aksi unjuk rasa pada Jumat (25/11) mendatang. Namun, Boy akan mengecek kembali apakah pemberitahuan aksi itu masuk ke Polda Metro Jaya.
"Oh kalau kemarin saya belihat melihat ada. Kami akan cek dulu ke PMJ terutama lazimnya selama ini jika unras dilaksanakan di Jakarta banyak ke bidang pelayanan administrasi di Dit Intelkam Polda Metro," kata Boy di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/11).
Dalam Undang-undang nomor 9 tahun 1998 disebutkan jika sebelum aksi unjuk rasa, korlap atau penyelenggara aksi diwajibkan melapor ke pihak kepolisian selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Oleh karena itu, Boy meminta kepada seluruh elemen masyarakat yang ingin berunjuk rasa untuk melapor ke polisi terkait aksi unjuk rasa tersebut. Korlap diminta memberikan penjelasan seluruh rangkaian aksi, jumlah masa, termasuk tujuan dari pada aksi itu sendiri.
"Ini menjadian yang penting. Oleh karenanya kepolisian ada komunikasi sekaligus merencanakan pelayanan pengamananya. Karena pengamanan itu nanti juga merujuk dari pemberitahuan," ujarnya.
Kendati begitu, jika sampai hari ini korlap belum juga memberi surat pemberitahuan, lanjut Boy, pihaknya akan tetap bersikap persuasif. Namun, Boy kembali mengingatkan agar aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib dan tepat waktu.
"Walaupun itu unras mendadak, namun demikian H-1 tetap kita berikan pelayanan," pungkas Boy.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya Partai Buruh mendesak DPR RI untuk tidak melawan dan mengubah keputusan MK Nomor 60/PUU/XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana aksi besok, kata Jumhur, pihaknya telah sepakat menggelar aksi bersama Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) pimpinan Nining Elitos.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaBintang lantang berorasi mengajak pendemo melawan keputusan DPR.
Baca Selengkapnya