Polri bentuk tim usut penyerangan anggota Brimob Polda Bali
Merdeka.com - Anggota Brimob Polda Bali bernama Brigadir I Bagus Suda Suwarna menjadi korban penganiayaan Orang Tak Kenal (OTK) pada Selasa (8/8). Polri langsung turun tangan mengusut kasus penganiayaan ini.
"Demi mengusut penyerangan itu kami laksanakan investigasi," kata Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Martinus menambahkan, saat ini Polda Bali telah membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap anggotanya. Tim terdiri dari Propam, Brimob, Reskrim dan Intel. Polisi belum mengetahui motif di balik penyerangan itu.
-
Siapa yang membentuk Brimob? Cikal bakal Korps Brimob Polri adalah sebuah organisasi bentukan Jepang yang mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil).
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Apa tugas utama Brimob Polri? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Kapan Brimob dibentuk? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
"Kabid Propam juga berkoordinasi dengan Kabid Humas agar dapat menetralisir berita yang tersebar di Media Sosial," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna menjadi korban penganiayaan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) pada Selasa (8/8), sekitar pukul 11.20 WITA. Kejadian tersebut bertempat di parkiran Hotel Ayana Jimbaran, Bali.
Menurut keterangan saksi yaitu Brigadir I Nyoman Wenten anggota subden A Pelopor, dia bersama korban sedang melaksanakan tugas jaga di Hotel Ayana.
"Pada pukul 11.00 WITA, korban bersama security Karang Emas Residen atas nama Alam melaksanakan istirahat makan siang di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Hotel Ayana," kata Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Korban ditemukan oleh petugas keamanan dalam posisi duduk dan sudah tidak sadarkan diri dengan luka pada wajah sebelah kiri lebam, mata merah, muntah darah dan senjata api hilang. Jenis senjata yang hilang itu jenis laras panjang, jenis AK 101 beserta 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya