Polri buru perekrut mantan pejabat Kemenkeu diduga gabung ISIS
Merdeka.com - Lima warga negara Indonesia (WNI) dideportasi pihak otoritas Turki karena diduga ingin bergabung dengan ISIS. Dari pemeriksaan satu dari kelima WNI itu merupakan mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, pihaknya tengah mengusut siapa merekrut kelima orang tersebut. "Ini yang kita dalami. Terus siapa yang merekrut, siapa yang fasilitasi," kata Rikwanto di Komplek PTIK, Jakarta, Jumat (27/1).
Menurut dia, dari pemeriksaan sementara polisi mendapat informasi perekrutan tidak hanya pada kalangan ekonomi dan pendidikan rendah saja. Saat ini, pihak perekrutan mulai masuk ke kaum intelektual.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Sejauh ini ada indikasi terekrut bukan hanya orang awam, tapi masuk intelektual. Di kampus-kampus, lewat cara masjid kampus," ujar dia.
Oleh karenanya, Rikwanto mengimbau masyarakat bisa lebih cerdas menerima ajakan berbau radikal. Khususnya, menolak ajakan untuk bergabung dengan ISIS. "Ke depan kita harapkan tidak ada lagi kaum intelektual yang terekrut. Mereka ini kan golongan yang berpikir rasional, logis," terangnya.
Rikwanto mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara TUAB juga diketahui membawa keluarganya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Bahkan, terungkap TUAB merupakan lulusan Universitas Adelaide di Australia.
"Di sana diperiksa dideportasi pemeriksaan selanjutnya diketahui satu keluarga suami istri saudara TUAB pernah kuliah di Australia punya anak satu," ujar dia.
Kendati begitu, jenderal bintang satu ini mengaku tidak tahu kapan TUAB keluar dari Kemenkeu. Sebab TUAB masih berusia muda dan belum memasuki usia pensiun. "Triyono, kelahiran 77 masih muda, masih belum masuk usia pensiun. Kapan dia pergi dari Kemenkeu kita tidak tahu," pungkas Rikwanto.
Sebelumnya, tersiar kabar jika TUAB salah satu WNI yang dideportasi oleh pihak otoritas Turki merupakan mantan pejabat Kemenkeu. TUAB dideportasi karena diduga kuat terbang ke Suriah melalui Turki lantaran ingin bergabung dengan ISIS.
Sebelum diterbangkan ke Indonesia, pihak otoritas sempat memeriksa TUAB dah empat orang lainnya. Dari pemeriksaan, diketahui TUAB ingin bergabung dengan ISIS tidak sendiri melainkan bersama istri dan tiga anaknya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaMenteri PPMI menemui enam wanita calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang berhasil digagalkan keberangkatannya untuk dipekerjakan secara ilegal ke Irak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca Selengkapnya