Polri ciduk dua terduga teroris di NTB
Merdeka.com - Dua orang terduga teroris kembali diciduk tim densus 88. Dua orang tersebut ditangkap di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (10/4) WITA.
Dua orang ditangkap tersebut adalah HER alias DVD dan Bus alias AT. Her ditangkap di Desa Raba Dusun Parawanga Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, NTB.
Her diduga terlibat kasus bom di pos lantas smaker di Poso, Sulteng, Tahun 2013 silam dan kasus bom pos pengamanan Natal di depan Pasar Poso yang diturunkan untuk mengganggu kegiatan serta memancing kerusuhan di Poso. Dia juga diduga terlibat pembuatan bom di kontrakan jipo di Kalora.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Sementara itu, Bus alias AT ditangkap di Bima Kota, NTB. Bus merupakan daftar pencarian orang (DPO) yang diduga terlibat kasus teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Dia juga diduga kerap mengikuti pelatihan militer bersama jaringan Santoso di Poso dan diduga ikut terlibat dalam pembunuhan 2 anggota Polres Poso, Brigadir Andi Sapa serta Aiptu Sudirman di Tamanjeka, beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Agus Rianto membenarkan penangkapan tersebut. Agus mengatakan keduanya saat ini tengah diperiksa intensif tim densus 88.
"Betul penangkapan itu. Untuk keterlibatan masih terus kita dalami," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/4). (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaKadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho dalam konferennsi pers, Kamis (30/5), mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung.
Baca Selengkapnya