Polri dalami temuan PPATK soal aliran dana yayasan buat teroris
Merdeka.com - Mabes Polri telah menerima laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait adanya yayasan yang diduga memberikan dana untuk aktivitas terorisme di Indonesia. Saat ini, Densus 88 Polri masih mendalami aktivitas pendanaan tersebut.
"Kami dalami berkaitan aktivitas apa. Kan informasinya sudah ada, nanti tinggal kerja sama dengan PPATK asal uang-uang itu dikirim," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat (9/9).
Kendati begitu, Boy masih merahasiakan nama-nama yayasan luar negeri tersebut. PPATK menyebut yayasan itu berlabel Foreign Terrorist Fighters (FTF).
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Dimana nama-nama ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan nama bayi laki-laki Islam 2 kata dalam Al-Quran yang telah kami rangkum secara khusus hanya untuk Anda.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang memberikan nama kepada anak laki-laki? Orang tua seringkali berdoa sebelum memilih nama untuk anak laki-laki mereka.
"Tentu tidak bisa diungkapkan dulu. Nanti aliran dana ini menjadi informasi penting untuk dilakukan langkah-langkah pendalaman terhadap informasi itu," ucap dia.
Diakui Boy, aliran dana kepada teroris tidak selalu melalui transaksi bank. Menurutnya, aliran dana terkadang dikirim melalui kurir.
"Kalau melalui jalur yang sifatnya konvensional melalui kurir dan sebagainya, nanti harus dilengkapi dan cross check. Kepada siapa melalui siapa, kapan, apakah ada alat bukti lain yang mendukung aliran dana. Pokoknya pasti ditelusuri. Cuma belum bisa diceritakan," tegas dia.
Mantan Kapolda Banten ini pun membenarkan jika aliran dana datang dari luar negeri semisal, Australia, Turki, dan beberapa negara di Asia. Untuk itu, polisi akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat guna mengusut aliran dana tersebut.
"Ini untuk melengkapi datum ataupun badan usaha yang mengirim uang itu. Datanya kan baru sebatas data. Perlu ditindaklanjuti dengan proses pengumpulan fakta-fakta yang lebih detail lagi," ucapnya.
"Itu juga nantinya akan dilakukan kerja sama dengan PPATK aliran-aliran yang mencurigakan itu. Berkaitan dengan suport atau bersumber dari organisasi yang memiliki network pada kelompok terorisme di Indonesia," pungkas jenderal bintang dua tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jazilul meminta PPATK untuk berkomitmen mengusut dugaan ini dengan tuntas.
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar kasus sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memaparkan sejumlah temuan mengejutkan dalam proses politik
Baca SelengkapnyaDengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.
Baca SelengkapnyaMelakukan penelusuran dugaan keterlibatan anak dan istri dari Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaMenurut Whisnu, keterangan tersebut pun sesuai dengan temuan PPATK.
Baca SelengkapnyaTemuan PPATK harus didalami karena disebut mengalir ke bendahara partai politik.
Baca SelengkapnyaHasil penyidikan polisi menemukan bahwa pola pencucian uang itu dilakukan dengan mencampuradukkan antara pemasukan uang halal dan haram.
Baca SelengkapnyaInvestigasi itu masih dilakukan Kemenag setelah mendapat aduan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga turut menyita berupa barang bukti elektronik serta beberapa dokumen dalam bentuk surat yang berkaitan dengan korupsi dana CSR tersebut.
Baca Selengkapnya