Polri diminta beberkan penyebab kematian terduga teroris di Indramayu
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Polri membeberkan penyebab kematian Muhammad Jefri (32). Terduga teroris itu dikabarkan tewas beberapa hari usai dibekuk Densus 88 Antiteror di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (7/2).
"Terlepas dari apakah Muhammad Jeffri terlibat dalam jaringan terorisme atau tidak, saya menganggap Densus 88 atau polisi harus terbuka terkait dengan kematian Muhammad Jefri. Jangan sampai mengabaikan penegakan hukum yang beradab dan terus mengulangi preseden buruk kematian Siyono di Klaten," kata Dahnil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/2).
Menurut Dahnil, kematian Muhammad Jefri jangan sampai seperti dialami Siyono pada 1,5 tahun lalu. Siyono sebelumnya tewas setelah tiga hari ditangkap Densus 88 Antiteror di Klaten, Jawa Tengah, 8 Maret 2016.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Dahnil melihat sinyal banyak kejanggalan terkait dengan kematian Muhammad Jeffri. Kejanggalan itu salah satunya terkait pernyataan kepolisian tewasnya Muhammad Jeffri akibat komplikasi penyakit.
Oleh sebab itu, ujar Dahnil, agar tidak menjadi preseden buruk terhadap polisi dan Densus 88 maka penyebab kematian Muhammad Jeffri harus dibeberkan.
"Penting dilakukan autopsi yang lebih independen terkait sebab kematian MJ, apakah benar yang bersangkutan meninggal karena komplikasi penyakit seperti keterangan polisi, atau karena faktor yang lain, dan Densus 88 juga harus bisa menjawab, kenapa keluarga dilarang membuka kafan jenazah MJ pada saat diserahkan kepada keluarga," kata Dahnil.
Dia pun menyarankan pihak keluarga menelusuri kematian Muhammad Jeffri dengan meminta bantuan Komnas HAM. Menurutnya, hal ini penting supaya kepolisian tidak menutup terkait kasus tersebut.
"Saya berharap Densus 88 dan Kepolisian terbuka, dan bila memang ada kesalahan dan maka harus ada hukuman pidana yang jelas, tidak seperti kasus Siyono yang sampai detik ini tidak jelas penuntasan hukumnya, meskipun autopsi terang sudah membuktikan Siyono meninggal karena penganiyayaan bukan karena yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, Polri melalui Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan tewasnya Jefri beberapa hari usai ditangkap Densus 88 Antiteror. Padahal yang bersangkutan masih dalam proses menjalani pemeriksaan selama 7 X 24 jam.
"Benar, saya dapat info itu (Jefri meninggal)," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
Menurut Setyo, Jefri pun langsung dimakamkan di Lampung. Namun, Setyo tak tahu persis kapan Jefri dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
"Saya mendengar bahwa ada yang kasus tersebut, penangkapan kemudian meninggal dan dimakamkan di Lampung. Tapi lebih lanjut nanti saya akan cek lagi ke Densus," ujarnya.
Selain itu, dirinya pun juga tak tahu apakah Ardila istri dari pada terduga teroris itu masih menjalani proses pemeriksaan atau tidak setelah Jefri suaminya tewas.
"Nanti saya akan konfirmasi lagi ke Densus," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaBripda IM Dipecat dari Polri Buntut Kasus Penembakan Anggota Densus 88 Bripda IDF
Baca SelengkapnyaSatu Polisi Tersangka Penembakan Anggota Densus Bripda IDF Disanksi Patsus
Baca SelengkapnyaDalam acara Parade Senja digelar Kementerian Pertahanan ini, dihadiri sejumlah pensiunan perwira tinggi.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak seniornyq di rumah susun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya