Polri diminta transparan tangani kasus anak Hatta Rajasa
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sedang dirundung duka. Putra bungsunya M Rasyid Amrullah Rajasa mengalami kecelakaan mobil di Tol Jagorawi.
Rasyid yang mengendarai mobil BMW dengan pelat nomor B 272 HR warna hitam menabrak Daihatsu Luxio di km 3.400 Tol Jagorawi. Akibat kejadian tersebut dua orang penumpang Luxio tewas.
Namun kasus maut yang menimpa anak pejabat ini terkesan ditutupi oleh pihak kepolisian. Di mana mobil yang menabrak serta keberadaan Rasyid saat ini pun tidak diketahui oleh awak media sehingga terkesan disembunyikan.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Kenapa anak GTM dibawa ke dokter? 'Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak,' ujar Titis.
-
Siapa yang meminta Hasyim melakukan tes kesehatan? Pada 31 Oktober 2023 CAT menghubungi Hasyim dan memintanya melakukan tes kesehatan seperti anjuran dokter.
-
Kapan harus bawa anak ke rumah sakit? 'Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal,' terang dr. Dimple dilansir dari Antara.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Kapan orang perlu dibawa ke rumah sakit? Bila orang tersebut mengalami denyut jantung cepat, suhu badan meningkat, dan sesak napas, segeralah bawa ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas medis lengkap, termasuk dokter spesialis penyakit dalam, dokter jiwa, dan dokter anestesi.
Lain halnya apabila kasus ini menimpa masyarakat sipil, seperti kasus Xenia maut yang menewaskan 9 orang pejalan kaki di kawasan Tugu Tani, Jakarta beberapa waktu lalu serta kasus kecelakaan pengemudi Grand Livina yang menabrak dua orang hingga tewas di Jalan Ampera, Jakarta. Kepolisian dengan sigap dan cepat memberitahukan secara detail kepada media, baik kronologis, identitas, maupun kendaraan yang digunakan oleh pelaku dan korban.
Namun, hal itu tidak terjadi pada anak seorang menteri, hingga kini keberadaan Rasyid pun tidak diketahui. Bahkan, beberapa pria berbadan tegap meminta keluarga korban untuk diam dengan mendatangi kerabat korban di rumah sakit usai kejadian.
Perbedaan yang sangat mencolok ini dikritisi oleh Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar. Menurutnya, tidak sepantasnya sebuah lembaga penegak hukum seperti polisi melakukan perbedaan perlakuan dalam proses penegakkan hukum. Bambang mendesak kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk meminta proses pemeriksaan urine Rasyid dipindahkan ke rumah sakit swasta.
"Hal itu harus dibuka selebar-lebarnya, pada kasus tes urine harus ada second opinion dalam hal ini Kompolnas minta cek (urine) jangan di Kramat Jati (RS Polri). Kalau memang seseorang itu pakai Narkoba, ada juga isunya itu, perlu ada kontrol. Saya kira perlu Kompolnas," jelas Bambang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (01/01).
Dia mengatakan, dalam menuntaskan kasus ini, polisi hendaknya bersikap objektif dan tidak mengistimewakan perlakuan kepada seorang anak menteri. Dia juga menilai kejadian ini harus diselesaikan secara hukum dan tidak ada jalan damai.
"Seandainya kalau kelalaian itu tidak bisa damai dan harus ditangani secara hukum. Kalau tuntutan lebih dari 5 tahun, yang lain kalau truk biasanya sopirnya ditahan. Ini tidak boleh berbeda," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar polisi benar-benar mencermati dan menjaga dedikasinya sebagai penegak hukum dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, dia juga merasa khawatir apabila kasus ini berhenti di tengah jalan.
"Yang kita khawatirkan polisi masih tidak lepas dari pengaruh politik apalagi seorang tokoh calon capres," imbuhnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penasihat hukum Hasto Kristiyanto, Ronny Berty Talapessy menilai pemeriksaan kliennya dilakukan penyidik KPK merupakan kejahatan hukum.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaNamun Tessa memastikan proses penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku akan tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaRazman menilai ada ketidakprofesionalan terhadap tiga penyidik itu setelah kasus yang dilaporkan oleh artis Nikita Mirzani naik ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaKPK siap beradu bukti dengan staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kusnadi yang melaporkan penyitaan handphonenya dan Hasto.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBrigadir Setyo Herlambang ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya ditemukan tewas bersimbah darah.
Baca Selengkapnya"Bukan baper, apa yang kita lakukan itu adalah hak hukum kami," ucap Ronny
Baca SelengkapnyaKusnadi juga membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan perampasan ponselnya setelah sebelumnya mendatangi Komnas HAM.
Baca Selengkapnya