Polri: Distrik Yigi Jadi Zona Merah Sejak Dihuni Kelompok Egianus Kogoya
Merdeka.com - Distrik Yigi, lokasi pembantaian pekerja jembatan dari PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua semula merupakan zona aman. Namun situasi berubah setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menghuni distrik tersebut.
"Daerah kejadian, Distrik Yigi, semula aman. Tapi kelompok Egianus Kogoya pindah ke sana," ujar Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal kepada wartawan, Jakarta, Kamis (6/12).
Menurut Iqbal, Egianus Cs pindah ke Distrik Yigi karena terdesak kejaran TNI-Polri dari Distrik Kenyam, Nduga. Sejak saat itu, Distrik Yigi masuk dalam kategori zona merah dari sisi keamanan.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
"(Kepindahan Egianus dan kelompoknya) karena dikejar pasukan TNI-Polri dari Kenyam, Kabupaten Nduga sehingga lokasi insiden penembakan adalah zona merah," tuturnya.
Penyanderaan terhadap pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan Trans Papua, berdasarkan kesaksian korban selamat berinisial JA, terjadi pada Sabtu, 1 Desember 2018. Para pekerja, dalam kondisi tangan terikat, kemudian dieksekusi dengan tembakan pada keesokan paginya, Minggu 2 Desember 2018.
Empat pekerja berhasil melarikan diri dan diselamatkan TNI di Pos TNI Mbua, Kabupaten Nduga, Papua. Menurut JA, ada 19 rekan kerjanya yang tewas akibat tembakan. Sementara dua lainnya melarikan diri dan terpisah dari rombongan sehingga tak diketahui nasibnya hingga kini.
Selain mengevakuasi korban, aparat gabungan TNI-Polri juga fokus mengejar kelompok teroris Papua tersebut. Ratusan personel gabungan telah diterjunkan ke Distrik Yigi dan Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.
Reporter: Nafiysul QodarSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI dengan gagah berani berhasil membuat KKB kocak-kacir
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub. Sementara identitas dua orang yang luka-luka masih dalam pendalaman tim investigasi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mendatangi RSUD Dekai untuk mengecek kondisi korban penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKKB menyerang pos tower satgas tindak belukar ODC-2024 di Dusun Tigamajigi
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaKontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSaat akan mengevakuasi korban, tim gabungan sempat diganggu KKB sehingga kontak senjata tak terhindarkan.
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaKKB yang berhasil dilumpuhkan adalah kelompok Kopi Tua Heluka dan kelompok Yotam Bugiangge
Baca Selengkapnya