Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri Ingatkan Ancaman Pidana Penyebar Hoaks Kematian Ustaz Maheer At Thuwailibi

Polri Ingatkan Ancaman Pidana Penyebar Hoaks Kematian Ustaz Maheer At Thuwailibi Pemakaman Ustaz Maaher At-Thuwalibi. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Polri menegaskan Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri lantaran sakit dideritanya. Polri menyebut penanganan almarhum selama penahanan sudah dilakukan dengan baik.

"Mengenai meninggalnya yang bersangkutan sudah dijelaskan pihak kepolisian bahwa yang bersangkutan meninggal karena sakit," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi, Rabu (10/2).

Rusdi meminta masyarakat dapat bijaksana dalam menerima informasi. Apabila ragu maka dapat menelusuri langsung ke pihak yang berkompeten.

"Masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita yang tidak bertanggung jawab, jika ada keraguan agar bertanya kepada pihak yang berkompeten," ujar dia.

Rusdi mengingatkan agar tidak sembarangan menyebarkan informasi mengenai kematian Maaher. Dia menekankan menyebarkan berita bohong merupakan tindak pidana.

Hal senada dikatakan Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono. Argo menyebut Maaher meninggal di Rutan Salemba cabang Bareskrim Polri lantaran sakit. Hanya saja, penyakitnya enggan dibeberkan ke publik.

"Saya nggak bisa sampaikan sakitnya apa, karena sakit yang sensitif ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum, kita nggak bisa sampaikan secara jelas dan gamblang karena penyakitnya sensitif," kata Argo.

Argo menyebut, pihaknya melakukan perawatan medis ke Maaher secara profesional. Termasuk sebelumnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Yang terpenting dari keterangan dokter dan perawatan yang ada bahwa saudara Soni sakit. Sakitnya sensitif yang bisa buat nama keluarga bisa tercoreng kalau disebutkan," kata Argo.

Penjelasan Keluarga

Keluarga almarhum Ustaz Maaher At Thuwalibi memastikan, bahwa kematian almarhum yang menjadi tahanan Mabes Polri karena suatu penyakit. Jamal, kaka Ipar almarhum menegaskan bahwa, informasi adanya penyiksaan dan penganiayaan terhadap almarhum oleh Kepolisian tidak benar.

"Saat saya di RS Polri, penyidik juga menyampaikan berita viral begini (penyiksaan dsb). Saya bilang (ke penyidik) itu enggak benar, kita sama-sama tahu gimana hubungan kita. Itu semua enggak benar," terang kakak ipar Ustad Maaher At Thuwalibi di Pondok Pesantren Darul Quran, Kota Tangerang, Selasa (9/2).

Atas beredarnya informasi bohong itu, pihak keluarga lanjut Jamal, siap untuk menyampaikan klarifikasi. Pihak keluarga juga meminta publik tidak menyimpulkan dan menyebarkan informasi yang tidak benar tersebut.

"Penyidik menanyakan, terus bagaimana kalau ini berkembang. Dan saya sampaikan, kami siap mengklarifikasi soal itu. Cuma kalau saya mengklarifikasi itu secara pribadi di media sosial, jangkauannya seperti apa, lewat media saya minta bantu mengcounter itu. Beliau sudah meninggal, sudahlah. Yang jelas beliau meninggal karena sakit, penyidik perlakuannya baik," kata dia.

Dalam pemakaman itu, dihadiri oleh pihak keluarga dekat almarhum, istri dan dua orang anak almarhum. Jamal mengaku, pemilihan lokasi pemakaman di Pondok Pesantren Darul Quran, atas tawaran dan inisiatif Ustaz Yusuf Mansur.

"Ditawarkan ustaz Yusuf Mansur, mau enggak dimakamkan di samping makam Sykeh Ali Jaber dan kita menyambut baik," jelas Jamal.

Sebelumnya mantan Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membeberkan kabar bahwa Maaher At Thuwailibi alias Soni Eranata meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri. "Ustaz Maaher Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Mabes Polri beberapa menit lalu, semoga husnul khotimah. Dan semoga mendapatkan pahala syahid," tutur Aziz saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (8/2).

Aziz menyebut, Maaheer meninggal dunia karena sakit. Dia menduga tersangka kasus ujaran kebencian itu tidak mendapatkan penanganan medis yang baik selama ditahan.

"Diduga karena sakit dan diduga tidak dapat penanganan dengan baik oleh rezim," kata Aziz.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar Ungkap Sosok yang Viralkan Kasus Tewasnya Afif Maulana
Kapolda Sumbar Ungkap Sosok yang Viralkan Kasus Tewasnya Afif Maulana

"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
Tegaskan Netral di Pemilu 2024, Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks
Tegaskan Netral di Pemilu 2024, Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks

Polri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol

Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media

Baca Selengkapnya
TNI Tegaskan Video Panglima Yudo Bicara Terkait Al-Zaytun Hoaks
TNI Tegaskan Video Panglima Yudo Bicara Terkait Al-Zaytun Hoaks

Julius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.

Baca Selengkapnya
Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
TNI Bantah Video Beredar Imam Masykur Disiksa di Dalam Mobil: Itu Tak Ada Kaitannya
TNI Bantah Video Beredar Imam Masykur Disiksa di Dalam Mobil: Itu Tak Ada Kaitannya

Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.

Baca Selengkapnya