Polri Janji Tindak Tegas Dalang Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos
Merdeka.com - Kepolisian berjanji mengusut tuntas kasus hoaks tujuh kontainer surat suara dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Semua yang terlibat dalam penyebaran hoaks tersebut akan ditindak hingga ke ke akar-akarnya.
"Siapapun (dalang atau aktor intelektual) di balik ini, kita akan proses hukum tegas," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Mohammad Iqbal, di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
Penyidik Bareskrim Polri, kata Iqbal, sudah mengantongi sejumlah barang bukti terkait kasus hoaks tersebut. Polisi juga telah menerima beberapa laporan masyarakat sebagai dasar penyelidikan, salah satunya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Bagaimana KPK menemukan bukti korupsi? 'Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum,' kata Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
"Prinsipnya kita akan proses hukum ini, harus tegas. Sekali lagi saya katakan kita akan proses hukum," ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut, kepolisian bersama stakeholder terkait langsung melakukan pengecekan di lokasi seiring dengan beredarnya informasi penyelundupan 7 kontainer surat suara dalam kondisi tercoblos. Polisi juga melakukan patroli siber.
"Ternyata itu bukan saja sekedar hoaks, tapi itu fitnah, tidak benar sama sekali," kata Iqbal.
Karena itu, pihaknya bertekad mengusut tuntas kasus tersebut supaya tidak mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019. "Tunggu saja, pada saatnya Polri akan menyampaikan hasil penyelidikan ini kepada publik," ucap Iqbal menandaskan.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaProses pemeriksaan saksi fakta maupun saksi ahli terus berjalan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini
Baca SelengkapnyaSuara Hasyim kemudian meninggi, ketika disinggung sumber dari surat tersebut.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaBanyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca Selengkapnya