Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri: Kalau sengaja bunuh Siyono, polisi di dunia tertawai kami

Polri: Kalau sengaja bunuh Siyono, polisi di dunia tertawai kami Pistol teroris Thamrin. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jemaah Islamiyah (JI), Siyono (SY) tewas setelah berduel dengan anggota Densus 88. Banyak pihak menuding polisi sengaja membunuh Siyono.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan membantah jika pihaknya sengaja membunuh Siyono. Mengingat, sejumlah informasi penting yang seharusnya didapat dari Siyono hilang karena kematian tersebut.

"Masalah SY bagi Polri sangat disayangkan karena dengan hilangnya SY ini kita kehilangan informasi. SY saksi kunci, dia juga belum sempat memberikan keterangan di mana senjata itu ada," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/3).

"Seandainya ini disengaja saya kira seluruh polisi di dunia akan menertawakan kita. Seandainya saksi kunci diperlukan kenapa dihilangkan," timpalnya.

Anton mengatakan semula Siyono tidak mau menyebut tempat persembunyian senjata milik Neo JI. Namun, akhirnya Siyono bersedia menunjukkan lokasi itu dengan catatan hanya dua polisi yang diperbolehkan ikut mengawal.

Di tengah perjalanan, Siyono yang dikawal oleh dua anggota Densus 88 meminta kain yang menutup matanya dilepas. Alasannya, dia tidak bisa melihat lokasi tempat senjata itu disembunyikan.

"Ini sudah di daerah Prambanan nih ke mana, kan dia (SY) ditutup matanya. Pak bagaimana mungkin saya ditutup dan bisa menunjukkan, akhirnya dibuka. Setelah dibuka pak nanti saya enggak enak nunjukkin di mana dengan begini (tangan diborgol) akhirnya dibuka borgolnya," ujar Anton.

Saat borgol itu dibuka, Siyono langsung memukul dua anggota Densus 88 yang mengawalnya. Bahkan, Siyono berniat mengambil senjata milik anggota tapi gagal. Setelah terjadi perkelahian yang sengit, Siyono akhirnya tersungkur usai kepalanya dibenturkan anggota Densus 88 ke sebuah besi bagian mobil.

"Anggota juga bonyok di sininya ada baret-baret. Dia mau merebut senjata, bagaimana kejadiannya seandainya anggota jadi mayat karena membunuh bukan hal sulit bagi SY," pungkas Anton.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan

Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pecah Tangis Serda Adan Saat Minta Keringanan Hukuman Depan Hakim Usai Dituntut Penjara Seumur Hidup
Pecah Tangis Serda Adan Saat Minta Keringanan Hukuman Depan Hakim Usai Dituntut Penjara Seumur Hidup

Terdakwa tampak menangis tersedu-sedu dengan tangan bergetar di hadapan hakim.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Susno Emosi Bicara Mengadili Hantu di Kasus Vina | Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI
TOP NEWS: Susno Emosi Bicara Mengadili Hantu di Kasus Vina | Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI

Susno Duadji secara gamblang bicara dugaan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.

Baca Selengkapnya
Sentilan Keras Jenderal TNI Paman Kasatreskrim Polres Solok Selatan ke AKP Dadang: Pengkhianat Polri!
Sentilan Keras Jenderal TNI Paman Kasatreskrim Polres Solok Selatan ke AKP Dadang: Pengkhianat Polri!

Paman Ryanto Ulil Anshar, Brigjen (TNI) Elphis Rudy menyebut sosok AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Serda Adan Jual Nama Tiga Perwira TNI AL, Minta Uang hingga Burung Murai Batu
Serda Adan Jual Nama Tiga Perwira TNI AL, Minta Uang hingga Burung Murai Batu

Serda Adan menjual tiga nama yang disebutnya sebagai perwira TNI AL untuk memuluskan tindak kejahatannya.

Baca Selengkapnya
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih

Dalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Tangis Pecah di Hadapan Peti Jenazah, Calon Istri Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Negara ini Sungguh Kejam Untukmu Sayang
Tangis Pecah di Hadapan Peti Jenazah, Calon Istri Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Negara ini Sungguh Kejam Untukmu Sayang

Yuni berharap keadilan memihak kepada sang kekasih. Keinginannya tak muluk, gadis cantik ini ingin pelaku dihukum yang setimpal.

Baca Selengkapnya
Terlilit Utang Ratusan Juta Ulah Serda Adan, Keluarga Iwan Sutrisman Berharap Bantuan Pemerintah
Terlilit Utang Ratusan Juta Ulah Serda Adan, Keluarga Iwan Sutrisman Berharap Bantuan Pemerintah

Sejak 2022 hingga Maret 2024, Serda Adan telah meminta uang kepada keluarga korban sebanyak Rp221 jutaa

Baca Selengkapnya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Tewasnya Pimpinan PKI DN Aidit Usai Gerakan 30 September
Detik-Detik Tewasnya Pimpinan PKI DN Aidit Usai Gerakan 30 September

Aidit dicap orang paling bertanggung jawab dalam G30S/PKI. Umurnya tak panjang.

Baca Selengkapnya