Polri: Kalau sengaja bunuh Siyono, polisi di dunia tertawai kami
Merdeka.com - Panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jemaah Islamiyah (JI), Siyono (SY) tewas setelah berduel dengan anggota Densus 88. Banyak pihak menuding polisi sengaja membunuh Siyono.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan membantah jika pihaknya sengaja membunuh Siyono. Mengingat, sejumlah informasi penting yang seharusnya didapat dari Siyono hilang karena kematian tersebut.
"Masalah SY bagi Polri sangat disayangkan karena dengan hilangnya SY ini kita kehilangan informasi. SY saksi kunci, dia juga belum sempat memberikan keterangan di mana senjata itu ada," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/3).
-
Siapa yang membunuh Morojoyo? Para musuhnya dendam kepada Morojoyo karena selalu dikalahkan saat berjudi.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa Morojoyo dibunuh? Para musuhnya dendam kepada Morojoyo karena selalu dikalahkan saat berjudi.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
"Seandainya ini disengaja saya kira seluruh polisi di dunia akan menertawakan kita. Seandainya saksi kunci diperlukan kenapa dihilangkan," timpalnya.
Anton mengatakan semula Siyono tidak mau menyebut tempat persembunyian senjata milik Neo JI. Namun, akhirnya Siyono bersedia menunjukkan lokasi itu dengan catatan hanya dua polisi yang diperbolehkan ikut mengawal.
Di tengah perjalanan, Siyono yang dikawal oleh dua anggota Densus 88 meminta kain yang menutup matanya dilepas. Alasannya, dia tidak bisa melihat lokasi tempat senjata itu disembunyikan.
"Ini sudah di daerah Prambanan nih ke mana, kan dia (SY) ditutup matanya. Pak bagaimana mungkin saya ditutup dan bisa menunjukkan, akhirnya dibuka. Setelah dibuka pak nanti saya enggak enak nunjukkin di mana dengan begini (tangan diborgol) akhirnya dibuka borgolnya," ujar Anton.
Saat borgol itu dibuka, Siyono langsung memukul dua anggota Densus 88 yang mengawalnya. Bahkan, Siyono berniat mengambil senjata milik anggota tapi gagal. Setelah terjadi perkelahian yang sengit, Siyono akhirnya tersungkur usai kepalanya dibenturkan anggota Densus 88 ke sebuah besi bagian mobil.
"Anggota juga bonyok di sininya ada baret-baret. Dia mau merebut senjata, bagaimana kejadiannya seandainya anggota jadi mayat karena membunuh bukan hal sulit bagi SY," pungkas Anton.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdakwa tampak menangis tersedu-sedu dengan tangan bergetar di hadapan hakim.
Baca SelengkapnyaSusno Duadji secara gamblang bicara dugaan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPaman Ryanto Ulil Anshar, Brigjen (TNI) Elphis Rudy menyebut sosok AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri.
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca SelengkapnyaSerda Adan menjual tiga nama yang disebutnya sebagai perwira TNI AL untuk memuluskan tindak kejahatannya.
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaYuni berharap keadilan memihak kepada sang kekasih. Keinginannya tak muluk, gadis cantik ini ingin pelaku dihukum yang setimpal.
Baca SelengkapnyaSejak 2022 hingga Maret 2024, Serda Adan telah meminta uang kepada keluarga korban sebanyak Rp221 jutaa
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaAidit dicap orang paling bertanggung jawab dalam G30S/PKI. Umurnya tak panjang.
Baca Selengkapnya