Polri kesulitan identifikasi pelaku penyerangan di Tembagapura
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto belum bisa memastikan kelompok mana yang melancarkan sejumlah teror di wilayah hukum Polsek Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Jumlah kelompok per kampung yang tergolong banyak, sehingga sulit terindentifikasi.
Begitu juga dengan jumlah orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan teror ke pos Brimob dan Mapolsek Tembagapura.
"Di sana banyak kelompoknya. Masing-masing kampung ada kelompoknya," ujar Setyo di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/10).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
Sebelumnya kelompok kriminal bersenjata tidak dikenal kembali melancarkan sejumlah aksi teror di Papua. Kepolisian menjadi incarannya. Dua kali wilayah hukum Polsek Tembagapura diserang.
Pos Satgas Brimob di MP67 dan area MP66 PTFI (PT Freeport Indonesia) ditembak kelompok bersenjata sekitar pukul 10.35 WIT, pada Minggu (29/10). Aksi saling membalas tembakan terjadi dari pihak polri maupun KKB.
Hanya berselang empat jam, pada pukul 14.00 WIT, Mapolsek Tembagapura juga diserang. Tiga kali tembakan dilepaskan 400 meter dari tempat kejadian.
Akibat peristiwa ini Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memberlakukan siaga satu pada Minggu (29/10). Ia mengungkapkan pemberlakuan siaga satu dengan pertimbangan meningkatnya intensitas gangguan keamanan di wilayah tersebut yang membuat diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
Penembakan tersebut kini sudah membuat masyarakat sekitar resah. Tak hanya teror ke warga, KKB juga menyebar teror ke aparat keamanan dan karyawan.
"Mudah mudahan situasi di Tembagapura dan sekitarnya dapat segera diatasi dan KKB dilumpuhkan," ungkap Boy seperti diberikan Antara, Senin (30/10). (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian tersebut, telah membuat satu pimpinan KKB di Papua, Abubakar Kogoya tewas.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca Selengkapnya