Polri kesulitan temukan data lama SMS misterius Antasari Azhar
Merdeka.com - Polda Metro Jaya tengah mengusut laporan SMS misterius ke PT Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang diduga dikirim oleh mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Dalam pengusutan ini, kepolisian mengalami kesulitan memperoleh kembali data-data lama.
"Sampai saat ini, kita kesulitan untuk mendapatkan data yang lalu," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Martinus Sitompul di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1).
Martinus menjelaskan, peristiwa yang dipersoalkan dalam SMS misterius terjadi beberapa tahun silam. Lamanya peristiwa itu bisa mengakibatkan kehilangan bukti-bukti.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Kalau dalam sebuah penyimpanan informasi di provider itu memiliki kapasitas. Katakanlah tempat penyimpanan yang tidak cukup banyak, yang kemudian kesulitan untuk membukanya dan tidak seperti kita ingin," terangnya.
Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar pada Selasa (31/1), mengatakan dalam penyelidikan, penyidik akan membuka kembali SMS dan rekaman pembicaraan Nasrudin Zulkarnain, Antasari Azhar-Sigit Haryo Wibisono.
Rekaman itu pernah diputar saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 17 Desember 2009 dengan terdakwa Antasari Azhar atas kasus pembunuhan Nasrudin.
"Jadi dalam hal membuka data record percakapan, termasuk SMS itu, bisa menjadi bagian yang dikerjakan juga," kata Boy di Auditorium STIK-PTIK Jalan Tirtayasa Raya 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, Boy khawatir ada konten-konten yang terhapus secara otomatis dalam rekaman tersebut karena terlalu lama tak dibuka.
"Karena ada konten-konten yang secara otomatis dalam kurun waktu tertentu dia terputus otomatis (dalam rekaman)," ujarnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaAhmad Muhdlor Ali menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaAparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah pengingat akan pentingnya netralitas aparat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi memanggil kepala kedua lembaga, Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menjelaskan polemik tersebut
Baca Selengkapnya