Polri kirim Tim DVI ke Saudi bantu identifikasi korban tragedi Mina
Merdeka.com - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia akan memberangkatkan tim 'Disaster Victim Identification' ke Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk membantu proses identifikasi sejumlah korban meninggal dalam Tragedi Mina pada 24 September 2015.
"Tim akan dipimpin oleh Ketua Delegasi Kombes dr. Mas'udi yang merupakan mantan Atase Kepolisian di KBRI Riyadh," kata Direktur Eksekutif DVI Indonesia Kombes Anton Castilani dalam pesan singkat, dikutip dari Antara, Jumat (2/10).
Anton mengatakan, tim tersebut terdiri atas sembilan orang, yakni empat orang dokter forensik, dua orang dokter gigi forensik, satu orang ahli DNA forensik dan dua orang dari Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Tim tersebut, kata Anton, akan terbang ke Saudi pada Sabtu (3/10) dini hari.
"Tim akan berangkat malam ini, direncanakan pukul 00.00 WIB," ujarnya.
Hingga Jumat, jumlah jemaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina tercatat bertambah dari 59 orang menjadi 91 orang setelah penemuan dan pengidentifikasian 32 jenazah baru.
"Sebelumnya kami merilis 59 orang menjadi korban meninggal terdiri dari 55 jemaah haji dan empat WNI mukimin di Arab Saudi, kini menjadi 91 orang," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat di Jeddah, Arab Saudi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPetugas haji masih melakukan pencarian terhadap dua jemaah Indonesia yang hilang. Area pencarian diperluas hingga Jeddah dan Thaif.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSaat rombongan sampai di Maktab atau Mina ternyata Niron sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaPada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung hari.
Baca SelengkapnyaJemaah haji bernama Niron Sunar Suna (77) asal Probolinggo, Jawa Timur, yang sempat hilang di Mina, Arab Saudi, akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah wafat.
Baca Selengkapnya