Polri masih buru penyandang dana perekrutan calon anggota ISIS
Merdeka.com - Polisi masih memburu seorang warga negara Indonesia yang diduga kuat menjadi perekrut sekaligus penyokong dana kegiatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) belakangan mulai berkembang di tanah air. Hingga kini polisi belum dapat mencium keberadaan pihak diduga ikut berperan dalam keberangkatan 16 warga negara Indonesia ke Suriah tapi ditangkap kepolisian Turki.
"Itu masih tahap pendalaman," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Rikwanto di Humas Polri, Jakarta, Senin (16/3).
Selain belum dapat mendeteksi keberadaan pelaku, polisi juga masih menelusuri sumber pendanaan kegiatan itu. Tetapi saat ini Polri belum bisa membeberkan identitas orang itu.
-
Bagaimana Mossad bekerja di Indonesia? Agen-agen Mossad yang datang ke Indonesia disamarkan seolah berasal dari Eropa atau Amerika Serikat.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa sasaran sindiran? Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk menyindir orang sasimo atau orang yang menyebalkan.
"Kita akan cek seseorang ini dari mana sumber dananya. Apakah milik dia ataukah ada supplier juga," tandas Rikwanto.
Wakil Kepala Polri Komjen Pol Badrodin Haiti pernah mengatakan mereka menemukan petunjuk tentang seseorang diduga sebagai penyandang dana keberangkatan sejumlah warga Indonesia buat bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah dalam beberapa waktu terakhir. Perekrutan itu dilakukan secara tertutup.
"Rekrutmennya yang jelas belum ada yang terbuka. Tetapi, ada yang sudah bisa kita deteksi dibiayai oleh 1 WNI, dan orang itu belum ketangkap," kata Badrodin di Mabes Polri Jumat pekan lalu.
Badrodin pun enggan membeberkan identitas orang itu. Terkait para WNI yang ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS, Polri telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam.
"Kita koordinasikan dengan Menko Polhukam berkaitan dengan perlakuan teknis WNI kita yang diduga terkait ISIS," ujar Badrodin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaPengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca Selengkapnya