Polri: Masih Kurang 9 Keluarga Korban Sriwijaya Air Belum Menyerahkan Sampel DNA
Merdeka.com - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan, sampel DNA Ante Mortem dari keluarga korban SJ 182 hampir lengkap. Dari total manifes 62 orang, tercatat tinggal 9 sampel DNA keluarga yang belum diserahkan sebagai data Ante Mortem.
"Jadi belum semua, masih kurang 9 keluarga yang belum menyampaikan sampel DNA," kata Rusdi dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).
Rusdi berharap kepada 9 keluarga yang belum menyampaikan sampel DNA segera untuk melapor ke pos ante mortem dan memberikan sampelnya.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Kenapa keluarga Aldi meminta autopsi? Selanjutnya, keluarga korban meminta agar Aldi diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jasad Aldi akhirnya tiba di Medan.
-
Siapa yang melaporkan kematian Airul ke pihak keluarga? Akhirnya kita telepon, Pak minta jemput kami di Simpang Tower. Loh ada apa Pak? Kami mau silaturahmi mau datang ke rumah Airul yang saat ini kena musibah di pesantren meninggal kena sengatan listrik. Kita juga bilang agar hal itu jangan disampaikan ke pihak korban karena biar kami yang menyampaikan secara lisan ke pihak korban.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Jadi kami berharap bisa memberikan sampelnya," jelas Rusdi.
Sebagai informasi, data teranyar terkait DNA hari ini, Rabu (13/1) hingga pukul 09.00 WIB hari ini, telah diterima sebanyak 112 sampel DNA. Sementara itu, untuk kantong jenazah terkumpul 137 kantong jenazah.
"Nantinya kedua hal ini, sampel DNA keluarga dan temuan kantong jenazah akan dilakukan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian sehingga betul-betul hasil identifikasi dapat dipertanggung jawabkan," Rusdi menandasi.
Reporter: M Radityo
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca Selengkapnya