Polri masih upayakan pemulangan WNI terlibat baku tembak di Filipina
Merdeka.com - Terdengar informasi bahwa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ada yang tewas di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian selatan. Dengan adanya kabar tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bakal mendalami lagi akan informasi tersebut.
"Saya dapat informasi ada satu korban yang diidentifikasi sebagai WNI. Tapi perlu pendalaman lagi," kata Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Saat ini, otoritas keamanan di Kota Marawi, Filipina telah menyatakan jika Marawi dalam keadaan darurat. Karena ini merupakan buntut penguasaan militan ISIS terhadap Kota Marawi. Oleh karena itu, Polri yang berada di Filipina sangat berhati-hati untuk menyelidiki informasi adanya satu WNI yang tewas.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Dari otoritas di sana belum bisa memantau dan perlu waktu melihat apakah yang bersangkutan WNI apa bukan," ujarnya.
Lebih lanjut, Setyo menambahkan saat ini hanya ada sebelas WNI yang masih tertahan di Kota Marawi. Dan kini pemerintah Indonesia masih terus berupaya untuk memulangkan sebelas WNI tersebut.
"Sebelas orang masih dalam kondisi baik," tambahnya.
Sebelas orang WNI yang sudah teridentifikasi dipastikan masuk ke Filipina itu melalui dengan cara yang legal dan tidak adanya keterlibatan atau keterkaitan dengan kelompok ISIS.
"Sebelas orang ini masuk ke wilayah ini legal dan mereka tak masuk ke dalam kelompok yang sedang bertempur. Sudah diperbolehkan untuk segera kembali ke tanah air," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaPemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek lokasi judi online di Hotel Tourist Garden, Lapu-lapu City, Provinsi Cebu, Filipina.
Baca SelengkapnyaPemulangan 101 WNIyang telah overstayer di Abu Dhabi, terdiri atas 46 ibu dengan 55 anak, bayi dan balita.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca Selengkapnya