Polri: Mbah Moen Sosok Kiai NU Berjiwa Nasionalisme Tinggi
Merdeka.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Kiai Maimun Zubair telah wafat di Makkah al Mukaromah. Ulama besar yang akrab disapa Mbah Moen ini, meninggal usai melaksanakan Salat Subuh.
Dengan meninggalnya Mbah Moen, Polri pun mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkannya.
"Atas nama Polri mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Kiai Haji Maimun Zubair. Kami mendoakan semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8).
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa Mohammad Nasroen? Sosok birokrat dan cendekiawan filsafat Indonesia ini masih belum dikenal oleh masyarakat Indonesia sekarang ini. Nama Mohammad Nasroen begitu asing bila didengar saat ini. Mohammad Nasroen merupakan seorang birokrat dan cendekiawan filsafat di Indonesia.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa pendiri NU Bojonegoro? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
Menurutnya, Mbah Moen dikenal mempunyai jiwa nasionalisme yang sangat tinggi. "Beliau adalah sosok kiai NU yang memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi. Semangatnya luar biasa, saat saya ke sana dengan Panglima TNI, saat kegiatan kirab budaya, beliau begitu bersemangat," ujarnya.
Semangat Mbah Moen bisa lebih dilihat jika membicarakan Pancasila dan untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Apalagi jika berbicara mengenai Pancasila dan NKRI baik di ponpes maupun saat di kediaman beliau. Beliau adalah sosok yang sangat dekat dengan santri-santrinya," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaMardiono memastikan PPP menjalankan amanah yang diberikan Mbah Moen.
Baca Selengkapnyawarisan pertama para kiai NU adalah paham keagamaan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja)
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Makki Nasir sangat dihormati di wilayah Madura
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa menilai Khofifah adalah kader NU sempurna
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMuqit pun bercerita sering pulang kampung dan berbincang dengan masyarakat lapisan bawah.
Baca SelengkapnyaIrjen M Iqbal mengatakan bahwa Pancasila merupakan anugerah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji lagu Ya Lal Wathon saat membuka Muswarah Nasional Alim Ulama PBNU.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIdealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.
Baca Selengkapnya