Polri memerkirakan kelompok Santoso tinggal 25-30 orang
Merdeka.com - Operasi perburuan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso masih terus berlangsung. Bahkan, untuk melumpuhkan kelompok teroris yang terkenal licin itu Polri meminta bantuan TNI dalam operasi Tinombala.
Setelah sekian lama operasi perburuan Santoso cs berlangsung, keberuntungan mulai berpihak pada TNI-Polri. Polri mengklaim Santoso dan anak buahnya mulai terdesak serta kerap mendapat serangan dari tim gabungan.
Puluhan anggota kelompok MIT pun dipastikan tewas saat terjadi baku tembak di lokasi persembunyiannya. Hanya saja, medan yang curam dan cuacanya yang buruk menjadi penghalang tim gabungan TNI-Polri menangkap para teroris tersebut.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
"Dari mulai awal Februari mereka sudah terjepit, cuma memang situasi medan itu yang kita belum bisa, mudah-mudahan dalam waktu dekat," kata Kasatgas operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (16/3).
Leo Bona mengatakan saat ini jumlah anggota kelompok Santoso mulai berkurang. Diperkirakan, total anggota dari kelompok teroris itu sekitar 30 orang. "Kita tidak bisa memastikan, tapi perkiraan itu di antara 25 sampai 30 orang tinggal," terang dia.
Beberapa hari ke belakang, terjadi baku tembak di area persembunyian kelompok Santoso. Dua anggota teroris itu dipastikan tewas. Keduanya ditembak tepat di bagian kepala dan badan.
Leo Bona menuturkan dalam insiden baku tembak itu, baik dari Polri atau pun TNI tidak ada yang terluka. "Enggak ada, sehat wal afiat semua," pungkas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaSementara itu, terkait dengan 13 orang yang diduga ikut menggeruduk Polrestabes Medan, hingga kini masih menjalani proses pemeriksaan.
Baca Selengkapnya