Polri Minta Tambahan Rp28 T, Formappi Soroti Anggaran Pengamanan Ibu Kota Baru
Merdeka.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) meminta DPR betul-betul mengkaji kebutuhan anggaran kepolisian. Hal ini berkaitan dengan usulan tambahan sebesar Rp28,584 triliun yang diajukan Polri.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai usulan anggaran tambahan untuk Polri pada tahun 2022 sebesar Rp28 triliun sangat signifikan. Usulan tersebut seolah-olah mengabaikan fakta bahwa kebutuhan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya masih akan menjadi persoalan utama bangsa di tahun yang akan datang.
Kebutuhan anggaran Polri untuk menjaga stabilitas keamanan memang diperlukan. Namun, Polri mestinya harus fokus pada persoalan keamanan yang sangat serius. Menurut dia, tambahan anggaran untuk menjaga keamanan fasilitas pariwisata, antisipasi penyelenggaraan Pemilu 2024, mau pengamanan ibukota negara baru, bukan hal yang sangat-sangat krusial.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR untuk KPK dan Polri? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi 'Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana DPR berharap Polri bekerja? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Apa harapan DPR untuk polisi? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
"Tak ada ancaman keamanan khusus yang membutuhkan penambahan anggaran fantastis untuk isu-isu tersebut," katanya kepada Merdeka.com, Senin (7/6).
Ibu kota negara yang baru, jelas dia, sulit dikatakan sebagai obyek vital. Sebelum proses pembangunan ibu kota itu selesai dari sisi regulasinya. "Regulasi tentang ibu kota negara saja belum mulai dibahas, bagaimana bisa sudah ada jatah anggaran untuk menjaga keamanannya?" tukasnya.
Begitu juga destinasi wisata. Dia berpandangan, sejauh ini belum ada ancaman serius dari sisi keamanan pada destinasi wisata. Yang menjadi alasan perlunya peningkatan anggaran dalam jumlah yang fantastis.
Karena itu, perlu ketelitian DPR untuk melakukan pembahasan soal kebutuhan-kebutuhan polri yang dianggap mendesak bagi penambahan anggaran di tahun 2022. DPR, tegas dia, harus mampu menganalisis kebutuhan keamanan yang menjadi tanggung jawab kepolisian.
"Sesungguhnya pemerintah harus bisa menjelaskan bagaimana negara kita menghadapi situasi pandemi dan dampaknya pada tahun mendatang. Pendekatan optimistis hingga mulai melakukan penambahan anggaran bagi urusan-urusan lain selain yang tak terkait pandemi dan dampaknya jangan sampai membuat dampak pandemi semakin sulit diatasi," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut diketahui meningkat dari usulan anggaran tahun 2024
Baca SelengkapnyaAnggaran yang digelontorkan untuk pengamanan IKN bisa ditunda dan diarahkan ke hal-hal lebih penting.
Baca SelengkapnyaBenny menyoroti bagaimana Kepolisian Sektor (Polsek) daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki kantor layak huni.
Baca SelengkapnyaAgus membacakan usulan kebutuhan anggaran Polri tahun anggaran 2025 sebesar Rp162,15 triliun.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, tambahan anggaran itu untuk rencana program dukungan manajemen.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaLembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaPagu indikatif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di tahun 2024 sebesar Rp99,26 triliun.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Bambang Pacul, menegaskan pihaknya cinta terhadap Polri
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran untuk TA 2025 akan digunakan untuk menjalankan lima program utama Polri.
Baca Selengkapnya