Polri Minta Warga Tak Asal Tuding & Sebar Informasi Perusak Polsek Ciracas
Merdeka.com - Mabes Polri menegaskan hingga kini masih menyelidiki massa yang merusak dan membakar sejumlah fasilitas di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12) dini hari kemarin. Polri meminta masyarakat tak termakan kabar di media sosial terkait pelaku perusakan di Polsek Ciracas yang disebut-sebut anggota TNI.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, informasi yang berkembang di media sosial tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia menegaskan hingga kini polisi belum bisa memastikan siapa pelaku pembakaran Polsek Ciracas.
"Banyaknya informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan terkait perusakan Mapolsek Ciracas, kami minta agar informasi tersebut tidak lagi disebarluaskan," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/12).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Iqbal mengatakan, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur hingga kini masih menyelidiki pelaku pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas. Dia mengingatkan warga tak memercayai informasi di media sosial mengenai pelaku perusakan di Polsek Ciracas.
"Sehingga kita tidak boleh langsung menuding itu perbuatan si A atau itu perbuatan si B sampai proses penyelidikan selesai," ucap Iqbal.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu mengatakan, pelaku perusakan disertai pembakaran Polsek Ciracas merupakan anggota TNI yang berkembang di media sosial belum tentu benar. Dia memastikan kabar tersebut tidak mengganggu sinergitas TNI-Polri yang selama ini dipupuk dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
"Yang beredar di media sosial belum pasti benar. Ini yang terpenting, sinergitas antara Polri dan TNI tidak akan goyah. Polri dan TNI tetap solid untuk menjaga NKRI," kata Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok massa merusak hingga membakar sejumlah fasilitas di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12) dini hari. Aksi massa itu diduga dipicu pengeroyokan anggota TNI dilakukan sejumlah juru parkir yang ditangani Polsek Ciracas.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya