Polri panggil RS di Jakarta & Bandung soal kasus perdagangan ginjal
Merdeka.com - Bareskrim Polri terus mengusut kasus sindikat perdagangan organ tubuh manusia berupa ginjal. Pihak rumah sakit di Bandung dan Jakarta yang diduga ikut melakukan praktik ilegal itu diperiksa hari ini.
"Beberapa orang (dari pihak rumah sakit) yang dimintai keterangan. Yakni di Bandung maupun Jakarta. Itu menjadi objek kelanjutan penanganan," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Suharsono di Mabes Polri, Selasa (2/2).
Kendati begitu, kepolisian belum mau menyebut secara gamblang pihak rumah sakit mana yang sudah dimintai keterangan. Hanya saja, ditegaskan Suharsono, pemeriksaan terhadap pihak rumah sakit dilakukan untuk menemukan titik terang dari kasus tersebut.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Pemeriksaan mereka yang dari pihak rumah sakit ini untuk membuka perkara ini menjadi lebih jelas dan gamblang," ujar dia.
Suharsono mengatakan dalam kasus ini pihaknya baru menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Di antaranya, Tana Priatna alias Amang (AG), Dedi Supriandi bin Oman Rahman (DD) serta Kwok Herry Susanto alias Herry (HR).
Dia menambahkan pada pengembangan kasus ini, tidak menutup kemungkinan polisi akan kembali menetapkan tersangka baru. Namun, Suharsono meminta semua pihak mau bersabar dan memberi waktu kepada penyidik untuk bekerja.
"Saat ini yang dijadikan tersangka adalah orang yang merekrut dan yang mencari. Kemudian teknisnya hubungan antara si penghubung dengan rumah sakit ini masih dalam proses pendalaman. Biarkan dulu penyidik bekerja supaya lebih luas hasilnya," tandas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
proses transplantasi ginjal para korban dilakukan di Preah Ket Mealea Hospital atau rumah sakit (RS) militer yang berada di Phnom Penh, Kamboja.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan Rp135 juta setelah menjual ginjal
Baca SelengkapnyaSalah satu dari mereka mengakui pernah terlibat dalam transaksi serupa pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaAipda M terlibat kasus penjualan ginjal bersama 10 tersangka lainnya.
Baca SelengkapnyaTerungkap bahwa ada 14 korban yang akan diadakan operasi di Kamboja. Tim gabungan dibentuk untuk selamatkan pendonor yang ada di kamboja saat itu.
Baca SelengkapnyaLima orang ditangkap Imigrasi Ponorogo,. Dua di antaranya bermaksud jual ginjal ke Kamboja.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan kepolisian setelah menangkap oknum pegawai Imigrasi inisial AH.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTegasnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit anak buahnya yang terlibat kasus jual beli organ ginjal. Reporter: Bachtiarudin Alam
Baca SelengkapnyaHengky menyebut, temuan polisi, korban memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari pedagang, guru, hingga lulusan S2.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Di mana, 10 diantaranya merupakan bagian dari sindikat.
Baca Selengkapnya