Polri Pelajari Modus Baru Penipuan dengan Cara Salah Transfer Uang
Merdeka.com - Sebuah video viral di media sosial adanya seorang wanita menceritakan kisah temannya yang hampir saja kena tipu dengan modus penipuan salah transfer. Video yang diunggah oleh akun @statusfakta ini telah mendapatkan like sebanyak 1.621.
Dengan adanya kejadian itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri nantinya akan mempelajari modus baru tersebut. Hal ini dikatakan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
"Saya teruskan ke Dir Siber. Yang jelas kasus-kasus seperti pinjol dengan berbagai modus operandi akan dipelajari oleh Dit Siber dan OJK," kata Dedi saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (22/10).
-
Siapa yang mengungkapkan modus penipuan digital? Salah satu agen Brilink di Kecamatan Sanden bernama Supri Suharsana membongkar modus yang kerap dialami para korban.
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
Terkait dengan video viral itu, seorang perempuan tersebut menceritakan awal mula kejadian yang menimpa temannya itu berawal saat adanya yang menghubungi temannya dengan menyampaikan salah transfer uang.
"Tadi temanku cerita dia hampir kena tipu, ini modusnya modus baru lagi. Modusnya itu ada yang hubungin dia, katanya itu dia salah transfer ke rekeningnya temenku ini sebesar Rp20 juta. Nah karena temanku itu tidak punya m-bangking, akhirnya di ngecheck lah ke ATM-nya. Ternyata benar ada transfer sebesar Rp20 juta," kata perempuan yang ada dalam video tersebut dikutip merdeka.com.
Meski begitu, temannya itu tidak langsung mengirim balik uang tersebut. Saat itu, ia langsung menghubungi pihak salah satu bank untuk menanyakan ihwal salah kirim uang yang masuk ke rekeningnya.
"Tapi untungnya temanku enggak langsung transfer balik ke orangnya. Dia langsung ke bank untuk tanyain informasi tentang dana yang masuk ini apa benar salah transfer atau bukan. Nah banknya akhirnya ngechat, bank itu bilang kalau ini bukan salah transfer tapi ini adalah transferan dari pinjaman online," jelasnya.
"Ternyata orang yang telpon tadi menggunakan data dari temanku itu untuk pinjaman onlinenya, dan untungnya temanku enggak langsung transfer balik. Andai dia punya M-Bangking, mungkin dia bisa transfer balik langsung ke orangnya. Tapi untungnya dia ke Bank dulu tanyain ini bener apa bukan salah transfer," sambungnya.
Apabila temannya itu melakukan permintaan yang sempat dikirimkan pesan kepadanya. Maka, ia harus membayar cicilan pinjam online itu setiap bulannya.
"Andai dana itu ditransfer balik ke orangnya itu, berarti temanku harus setor perbulannya untuk pinjaman online itu. Ini penipuan baru lagi guys, kita harus hati-hati. Sebarkan video ini biar keluarga kalian, temen terdeket kalian tidak mengalami hal yang sama kaya temanku, tetap waspada ya," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun media sosial resmi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri selalu ditandai dengan centang biru.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaWarganet curhat nyaris terkena penipuan dengan modus salah transfer.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaPolisi butuh waktu untuk memilah korban dari masing-masing pelaku karena banyaknya barang bukti
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaPolisi bicara terkait rencana pemeriksaan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi sebagai saksi, atas kasus judi online.
Baca SelengkapnyaJika Anda mendapatkan dana transfer tanpa diketahui pengirimnya, jangan gunakan dana tersebut.
Baca Selengkapnya