Polri: Preman marak karena urbanisasi
Merdeka.com - Aksi para preman kian meresahkan. Bahkan, mantan personel Kopassus Serka Heru Santoso tewas akibat cekcok dengan sejumlah preman di Hugo's Cafe. Hal itu lantas dijadikan alasan 11 personel Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Kartasuro untuk menembak mati empat pelaku di Lapas Cebongan, Sleman, DIY.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, premanisme adalah penyakit masyarakat yang saat ini sedang jadi prioritas Polri.
"Premanisme ini dikategorikan masalah hukum dan sosial, karena dalam premanisme ada yang terkait pelanggaran hukum oleh kelompok orang dan individu dalam melanggar ketertiban, pidana pemerasan, penganiayaan, dan pembunuhan," kata Boy di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (9/4).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan preman di tahun 1980an? Aksi premanisme, merampok, memalak, hingga kasus pelecehan seksual, selalu dikaitkan dengan Gali. Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat.
Boy mengatakan, salah satu penyebab maraknya premanisme adalah proses urbanisasi. Banyak orang yang datang ke kota besar untuk mencari pekerjaan namun tak dibekali dengan kemampuan yang cukup.
"Mereka tidak dibekali kemampuan yang cukup dan harus berjuang di ibu kota untuk jalani kehidupan. Dari situ banyak muncul orang yang belum punya pekerjaan tetap. Mereka cari kerja namun belum punya keterampilan. Maka mereka jadi petugas parkir, menjaga lokasi tertentu tapi tidak terkoordinir," ujar Boy.
Pihaknya akan terus berupaya memberantas premanisme. Namun demikian, harus ada sinergi dari pemerintah daerah (Pemda) agar persoalan tersebut bisa teratasi.
"Karena kedatangan penduduk dari luar kota, urbanisasi, akan terus terjadi. Harus ada upaya konkret jadi mereka bisa terkoordinir. Jangan sampai kegiatan mereka di luar batas," tegas Boy.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri meminta kepada masyarakat untuk segera melapor apabila menjadi korban intimidasi atau aksi premanisme oleh seseorang atau kelompok.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaMomen saat anggota Brimob cegah personel Propam yang akan bawa pendatang yang dicurigai sebagai preman.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, program itu sebelumnya pernah dijalankan di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi peraih Adhi Makayasa berikan arahan kepada ratusan anggota reserse.
Baca Selengkapnya