Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri: Sampai Saat Ini Belum Ada Kasus Vaksin Palsu

Polri: Sampai Saat Ini Belum Ada Kasus Vaksin Palsu Kabiro Penmas Brigjen Rusdi Hartono. ©ANTARA/ HO-Polri

Merdeka.com - Kabar adanya vaksin palsu tengah menjadi perbincangan di dunia international. Menyusul keberhasilan Interpol membongkar peredaran vaksin palsu yang berasal di China dan Afrika Selatan.

Merespons kabar tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan sampai saat ini pihak Polri belum menemukan peredaran vaksin palsu di Indonesia.

"Yang jelas kalau bicara vaksin palsu ada pihak yang bertanggung jawab di situ, tentunya Polri akan memback-up terkait vaksin palsu itu. Tapi sampai saat ini di Indonesia belum ada kasus vaksin palsu itu," kata Rusdi saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/3).

Selain itu, Rusdi juga memperingati kepada siapapun pihak yang mencoba melanggar hukum guna mengambil keuntungan pribadi pada pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

"Bila ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari kegiatan ini (vaksinasi covid) dan melanggar hukum. Tentunya Polri akan mengambil langkah-langkah," imbaunya.

Sebelumnya, Interpol menyampaikan, 400 botol kecil (vial) atau setara dengan sekitar 2.400 dosis vaksin berisi vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang penyimpanan di Germiston luar kota Johannesburg, Afrika Selatan, di mana petugas juga menemukan masker palsu dan menangkap tiga warga negara China dan Zambia.

Di China, polisi berhasil mengidentifikasi sebuah jaringan perdagangan vaksin Covid-19 palsu dalam sebuah penyelidikan yang didukung Interpol, yang memiliki 194 negara anggota.

Mereka menggerebek gudang produksi, berhasil menangkap sekitar 80 tersangka dan menyita lebih dari 3,000 vaksin palsu di TKP.

Awal tahun ini Interpol menerbitkan "Orange Notice" memperingatkan pihak berwenang di seluruh dunia bersiap untuk menangani jaringan kejahatan yang menargetkan vaksin Covid-19 baik fisik dan online.

"Sementara kami menyambut hasil ini, ini hanyalah puncak gunung es dalam hal kejahatan terkait vaksin Covid-19," jelas sekretaris jenderal Interpol, Juergen Stock, dikutip dari The Guardian, Kamis (4/3).

Interpol mengatakan selain penangkapan di Afrika Selatan dan China, mereka juga menerima laporan tambahan tentang distribusi vaksin palsu dan upaya penipuan yang menargetkan badan kesehatan seperti panti jompo.

Interpol juga memperingatkan tidak ada vaksin yang disetujui tersedia untuk dijual secara online.

"Vaksin apa pun yang diiklankan di situs web atau web gelap tidak akan sah, tidak akan diuji dan mungkin berbahaya."

Pada Desember, Stock juga memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan mingguan Jerman WirtschaftsWoche tentang peningkatan tajam kejahatan karena peluncuran vaksin, dengan pencurian dan pembobolan gudang serta serangan terhadap pengiriman vaksin.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Polri Ultimatum Anggota Terlibat Sindikat Pemalsuan Pelat Khusus: Tak Ada Lagi Toleransi!
Polri Ultimatum Anggota Terlibat Sindikat Pemalsuan Pelat Khusus: Tak Ada Lagi Toleransi!

Polri menegaskan semua anggota harus menjaga komitmen Korps Bhayangkara yang tidak membiarkan anggota menyalahgunakan wewenangnya dan membantu sindikat.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya