Polri sebut 12 WNI ke Turki mau susul suami yang jadi anggota ISIS
Merdeka.com - Sebanyak 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Turki akhirnya dipulangkan ke Tanah Air, Kamis (26/7) malam kemarin. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, mereka semua langsung dibawa ke Mako Brimob Kelapa dua, Depok, untuk dilakukan pemeriksaan.
Kepala Bagian Umum Penerangan Mabes Polri, Kombes (Pol) Rikwanto mengatakan, rata-rata dari mereka yang diduga hendak bergabung dengan organisasi ISIS di Turki adalah anak-anak di bawah umur yang dibawa oleh orangtuanya.
"Ada remaja, ada ibu-ibu, mereka satu keluarga. Semalam mereka langsung dibawa ke Mako Kelapa Dua untuk diperiksa dan dikasih waktu istirahat. Jadi dikasih pondok untuk istirahat sambil interogasi," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/3)
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
Rikwanto melanjutkan, usai dibawa ke Mako Kelapa Dua, rencananya mereka akan dipindahkan ke rumah sosial di daerah Bambu Apus sebelum dipulangkan ke kampung halamannya di Jawa Timur. Di rumah sosial tersebut, 12 WNI akan mendapat pembinaan dari Dinas Sosial, dan juga BNPT.
"Sementara ditampung di rumah sosial di Bambu Apus. Di sana akan dilakukan pembinaan berbagai pihak dari dinsos, Pemda dan BNPT baru didiskusikan dikembalikan ke daerah asal," jelasnya.
Rikwanto menjelaskan, dari pengakuan mereka kepergian ke Turki untuk bertemu seorang pria yang juga suami dari salah satu WNI yang dipulangkan. Pria itu disebut-sebut sudah bergabung dengan organisasi ISIS.
"Mereka adalah mengikuti suami yang sebelumnya ada di sana atas nama HD suaminya sudah duluan di sana dan sudah bergabung dengan ISIS, jadi mereka difasilitasi. Suaminya di mana tidak diketahui yang jelas telah bergabung dengan ISIS," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaPemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca SelengkapnyaJuli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPemulangan 101 WNIyang telah overstayer di Abu Dhabi, terdiri atas 46 ibu dengan 55 anak, bayi dan balita.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca Selengkapnya