Polri Sebut Dana dari Ananda Badudu Untuk Sewa Bus dan Makan Mahasiswa
Merdeka.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan, penggalangan dana dari mantan wartawan, Ananda Badudu sebesar Rp10 juta digunakan untuk sejumlah keperluan mahasiswa saat demo di depan gedung DPR.
"Untuk transportasi, sewa bus, segala macam, sisanya untuk makan, logistik," kata Argo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).
Kendati begitu, Argo tak mengetahui hubungan Ananda dengan salah satu mahasiswa yang telah ditetapkan tersangka yakni Ahmad Nabil Bintang.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
"Saya tidak sampai segitu (membahas hubungan keduanya)," ucapnya.
Sebelumnya, Ananda Badudu menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (27/9). Ananda Badudu disebut memberikan dana kepada mahasiswa yang berunjuk rasa.
Hal itu diketahui setelah penyidik menangkap mahasiswa UIN Jakarta bernama Nabil memegang handy talky polisi saat unjuk rasa di Gedung DPR RI, Selasa (24/9). Dalam keterangannya, Nabil mengakui menerima uang sebesar Rp10 juta dari Ananda Badudu.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan, yang bersangkutan ternyata mendapatkan kiriman uang dari Ananda Badudu sebesar Rp10 juta," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (27/9).
Argo menjelaskan, penyidik pun meminta klarifikasi Ananda Badudu di Polda Metro Jaya.
"Tadi pagi, kita komunikasikan. Meminta kesediaan Ananda diperiksa. Ananda tak menolak," ujar dia.
Sementara itu, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard Mahenu menjelaskan, kehadiran Ananda Badudu.
"Kenapa saudara Ananda kita panggil dan mintai keterangan di sini, karena Nabil menerima uang Rp10 juta. Apabila tidak dikonfirmasi maka akan multitafsir. Kita harus lihat-lihat buktinya," ucap dia.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun peran ketiga tersangka berbeda-beda. SM misalnya, berperan meminta sejumlah uang tunai kepada bendahara PPDS.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video relawan Ganjar-Mahfud yang protes usia menghadiri kampanye akbar di kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaProf Zainul menyayangkan pernyataan Kemenkes yang menyebut iuran sebagai pemalakan.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaSelain mengajar, sosoknya disebut telah berhasil mendirikan pesantren yang disisihkan dari gaji sendiri.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaDeretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya