Polri sebut info ancaman racun teroris diperoleh dari intelijen
Merdeka.com - Polri mendapat ancaman serius dari kelompok teroris. Para teroris berencana akan menyerang seluruh anggota Polri dengan menggunakan racun sianida.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Suharsono membenarkan jika para teroris mengancam akan menyerang polisi menggunakan racun. Namun, dari informasi intelijen itu, polisi belum bisa memastikan racun yang akan digunakan teroris adalah sianida.
"Itu informasi intelijen, ada kemungkinan penyerangan menggunakan racun. Saya tidak menyebut itu menggunakan sianida," kata Suharsono saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/2).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa senjata kimia berbahaya? Gas klorin termasuk yang pertama digunakan dalam skala besar, mengiritasi mata dan tenggorokan musuh. Kemudian, Gas mustard yang menyebabkan melepuhnya kulit. Lalu ada, Phosgene yang diam-diam menghancurkan paru-paru. Menyebabkan kematian yang menyakitkan beberapa hari kemudian.
-
Racun apa yang digunakan? Seorang perempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke dalam minumannya, dengan tujuan agar rekan kerjanya tidak mengambil cuti hamil dan menghindari beban kerja yang lebih berat.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Kenapa racun ikan buntal lebih berbahaya dari sianida? Racun yang dimiliki oleh ikan buntal jauh lebih berbahaya dibandingkan sianida. Pasalnya, berdasarkan informasi Africa Oceans Conversation Alliance, seekor anjing laut terbunuh oleh ratusan ikan buntal di tepi pantai karena gagal napas yang disebabkan oleh serangan ikan buntal.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
Mengantisipasi ancaman itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti langsung mengirim telegram berupa imbauan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan. Menurut Suharsono, telegram itu dikirim Badrodin ke seluruh Polda di tanah air.
"Dengan sehubungan informasi tersebut pimpinan Kapolri kepada semua jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris dalam bentuk apapun," tegas dia.
Selain imbauan, sebagai bukti nyata polisi serius menindaklanjut ancaman itu, polisi pun telah menangkap 33 orang terduga teroris pasca teror bom di Sarinah. Bukan hanya itu, untuk memerangi aksi teror di Indonesia, polisi masih terus melakukan penyelidikan mendalam.
"Ini sebenarnya bukan ranah publik. Yang jelas penyelidikan dan tindakan kemungkinan adanya aksi teror terus kami lakukan. Bukti dari keseriusan kami dengan ditangkapnya 33 orang terduga teroris pasca bom Thamrin, itu langkah-langkah konkret kami," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaPerlunya materi pengenalan AI dimasukkan dalam kurikulum formal di bangku sekolah.
Baca SelengkapnyaMabes Polri menemukan adanya indikasi penggunaan dana hasil peredaran gelap narkoba untuk kontestasi Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya