Polri Sebut Jamaah Islamiyah Punya Media Sendiri untuk Propaganda
Merdeka.com - Polisi terus mendalami eksistensi kelompok terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Informasi terkini, Jamaah Islamiyah diketahui memiliki media massa sendiri untuk melakukan propaganda sekaligus menyebarkan paham radikalisme.
"Dia punya media sendiri. Ada beberapa media yang tidak terdaftar di dewan pers, digunakan untuk propaganda dan menyebarkan narasi-narasi," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/7).
Menurut Dedi, media massa menjadi salah satu pondasi Jamaah Islamiyah untuk memperkuat kelompoknya.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang sering menghadiri majelis pengajian? Kerap Hadiri Majelis Febry ternyata sering menghadiri majelis pengajian, menunjukkan tekadnya untuk terus meningkatkan diri meskipun sudah memiliki jabatan tinggi.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Siapa yang mengisi pengajian di acara tersebut? Acara tasyakuran kehamilan Erina dihadiri oleh keluarga dan kolega. Ustaz Maulana mengisi pengajian.
-
Bagaimana cara seseorang masuk Islam? Cara masuk Islam perlu dimulai dari memahami ajaran agama, mengucapkan kalimat syahadat, hingga menjalani kewajiban ibadah.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
"Untuk sementara ini, memang paling kuat di Jawa Barat ya. Pengaruhnya signifikan. Lalu di Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur. Kemudian di wilayah Sumatera, lalu ada di Kalimantan tidak banyak. Lalu di Sulawesi juga tidak banyak dan mereka bisa menembus hingga ke Papua Barat," jelas dia.
Selain itu, Jamaah Islamiyah juga menggunakan metode memasuki kelompok organisasi lain. Bahkan menyusup hingga ke pengajian-pengajian kecil yang biasa rutin dilakukan masyarakat secara umum.
"Pola pendekatan khas itu dipake sama dia (JI) dalam rangka menyebarkan faham dia, karena dia menilai pahamnya paling benar," tegas Dedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sejak dianggap sebagai organisasi terlarang dan dibubarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2007 lalu, eksistensi Jamaah Islamiyah (JI) memang tidak lagi terlihat. Namun nyatanya, kelompok tersebut masih aktif hingga sekarang di bawah pimpinan yang baru.
Amir kelompok tersebut yakni PW alias Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo, merupakan anggota lama dari Jamaah Islamiyah. Pada 2002 lalu, dia menjabat di bidang intelijen.
"Untuk tersangka sendiri keterlibatannya, rekam jejaknya, cukup panjang. Yang bersangkutan alumni pelatihan militer di Moro angkatan 2000. Yang bersangkutan aktif dalam struktur organisasi JI," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
Dedi menyebut, PW merupakan sarjana S1 Teknik Sipil dari sebuah universitas ternama di Jawa. Dari sisi intelektual, bisa dikatakan dia memiliki kompetensi mumpuni. Termasuk juga ahli dalam merakit bom, kemampuan intelejen, hingga militer.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaKecurigaan itu, kata Ramzy, dari sejumlah nama Habib yang kurang familiar tercantum dalam website JMW maktabdaimi.blogspot.com/
Baca Selengkapnya