Polri sebut penyebaran isu SARA di medsos meningkat saat Pilkada 2018
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah menangani setidaknya 18 jenis kejahatan di dunia maya. Dari angka tersebut, Polri menemukan fakta bahwa penyebaran konten SARA dan ujaran kebencian mengalami peningkatan pada Pilkada Serentak 2018.
"18 Jenis kejahatan yang ditangani Dit Siber, khusus kejahatan ujaran kebencian baik yang berkonten SARA meningkat dan lebih banyak," ujar Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Tahapan pesta demokrasi kali ini tengah memasuki masa kampanye dan debat publik. Pada Pilkada Serentak saat ini, masa kampanye terbilang cukup lama, terhitung sejak Februari hingga Juni 2018.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Apa yang sedang trending tentang kata-kata sindiran? 'Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.'2. 'Penyesalan itu tiba di akhir, jika di awal namanya pendaftaran kali'.3. 'Kamu sama dia sebastian ya, sebatas teman tanpa kepastian'.4. 'Sekuat apa pun kau perjuangkan, yang pergi akan tetap pergi, memang sudah jalannya kok'.5. 'Ya Allah harta itu memang hanya titipan, tapi mbok ya saya dititipin agak banyak gitu'.6. 'Cantik sih tapi rela bagi-bagi?'7. 'Kalau tidak ada chat grup WA mungkin HP ku sudah ku museumkan.'8. 'Jangan lupa pakai deodoran biar setia setiap saat.'9. 'Pacaran itu sama AC yang bisa bikin adem terus'.10. 'Pasti kamu capek karena harus pakai makeup di dua wajah sekaligus.'11. 'Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.' 12. 'Perbuatan baik akan kembali pada pelakunya. Banyak-banyaklah menanam kebaikan.'13. 'Bicarakan aku sepuasnya. Kelak, akan ada balasan untuk setiap kalimat yang kamu keluarkan.'14. 'Aku bukan menghinamu, aku cuma mendeskripsikanmu.'15. 'Ya, namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.'16. 'Aku bukan keset yang selalu bisa welcome kamu walaupun kamu telah melakukan banyak kesalahan.'17. 'Kalau kamu mau makan teman, jangan lupa tambahkan nasi biar makin kenyang.'18. 'Suaramu terdengar lebih merdu ketika mulutmu tertutup.'19. 'Langit tidak pernah menunjukkan bahwa dirinya tinggi. Ia membuktikannya sendiri.' 20. 'Sifat sok tahu yang dimiliki seseorang hanya akan membuatnya makin tidak tahu.'21. 'Perjalan hidup indah dapat terwujud apabila seseorang mampu berbagi, bukan hanya menikmatinya sendiri.'22. 'Aku bersedia mencintaimu dalam diam, karena diam berarti tak ada penolakan.'23. 'Dengan menjadi pribadi yang sederhana, seseorang akan menjadi dermawan.'24. 'Kamu itu baik banget. Tapi sayang, cuma pas ada maunya.'25. 'Ini hidup saya, kok kamuyang jadi sutradara.'26. 'Karena gak semua masalah harus diceritain, karena semua teman belum tentu bisa dipercaya.'27. 'Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.' 28. 'Mereka berkata bahwa impian yang saya miliki terlampau besar. Dan saya bilang bahwa mereka berpikiran yang terlalu kecil.'29. 'Kebohongan yang diceritakan terlalu sering lama-lama akan terasa seperti kebenaran.' (Vladimir Lenin)30. 'Orang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik daripada tindakannya.' (Confucius)
-
Apa yang terjadi ketika seseorang menghina? Ia menyatakan bahwa ketika seseorang menghina atau mencela orang lain, sebenarnya mereka sedang merendahkan diri mereka sendiri.
-
Apa dampak suara keras? Kerusakan ini menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan yang terus menerus. Suara yang berbahaya bagi telinga berada di atas 85 desibel berbobot A (dBA).
-
Apa ciri-ciri konten negatif? Menurut Yunus Susilo, Dosen Teknik Geomatika Fakultas Teknik Unitomo Surabaya, sebuah konten dikatakan negatif apabila: Melanggar norma kesusilaan Isinya perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik Berupa pemerasan dan pengancaman Menyebarkan berita bohong atau hoaks Mengandung ujaran kebencian
-
Apa makna kata-kata sindiran? Kata-kata sindiran untuk pacar bisa menjadi cara untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diutarakan secara langsung.
Dalam fase ini, kasus penghinaan dan pencemaran nama baik melalui media sosial juga mengalami peningkatan signifikan dibanding di luar momentum Pilkada. Hanya saja Irwan tak menyebut lebih detil peningkatan yang dimaksud.
"Konten penghinaan dan pencemaran juga meningkat dan lebih banyak," ujar Irwan.
Terkait kejahatan siber, Polri telah mengungkap kelompok penyebar ujaran kebencian di media sosial yang tergabung dalam grup The Family Muslim Cyber Army (MCA).
MCA diduga kuat sering melempar isu provokatif dan berita bohong alias hoax di media sosial. Antara lain, isu kebangkitan PKI, penculikan dan penganiayaan ulama, serta penghinaan terhadap Presiden, pemerintah, dan tokoh-tokoh tertentu.
Selain ujaran kebencian, kelompok MCA juga mampu mengirimkan virus dan meretas akun yang dianggap lawan. Virus tersebut mampu merusak perangkat elektronik penerima.
Reporter: Nafiysul Qodar
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaHal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaUnggahan akun media sosial Polda Banten disorot berbagai pihak. Terlebih, akun resmi tersebut tampak tak berimbang dalam menginformasikan kegiatan kampanye.
Baca Selengkapnya