'Polri sedang dijadikan instrumen kekuatan jahat di dunia politik'
Merdeka.com - Peneliti dari Indonesia Institute for Development and Democracy (INDED), Arif Susanto meminta Presiden Jokowi turun tangan menangani semakin kuat dan semena-menanya institusi kepolisian dalam menghadapi kasus-kasus yang menyeret para petingginya.
Dirinya juga menegaskan agar Jokowi benar-benar berani mengambil tindakan, dan tidak hanya sekedar berwacana saja.
"Polisi harus dikembalikan sebagai lembaga penegak hukum, dengan peran utama untuk melindungi dan melayani masyarakat. Karena yang terjadi sekarang, Polri ini sedang dijadikan instrumen bagi kekuatan jahat para petingginya di dunia politik," kata Arif dalam sebuah diskusi di Jalan KH Agus Salim, Jakarta Pusat, Rabu (4/3).
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
"Keraguan masyarakat saat ini terhadap institusi kepolisian, tidak boleh diacuhkan begitu saja oleh Jokowi. Karena justru sebenarnya, Jokowi itu besar dari kekuatan sipil. Jokowi harus ambil kendali dan jangan hanya pidato serta beretorika saja," katanya menambahkan.
Ketika ditanya mengenai alasan para petinggi sementara KPK saat ini, yang menyerahkan kasus BG ke Kejaksaan Agung, Arif mengatakan bahwa alasan mereka dalam hal tersebut jelas sangat mengada-ada.
Dirinya bahkan curiga jika arahan selanjutnya setelah pelimpahan kasus BG dari KPK ke Kejagung ini, akan mengarah pada dipetieskan kasus tersebut sehingga jauh dari jangkauan hukum.
"Saya mencatat ada pengistimewaan oleh para pimpinan sementara KPK saat ini, yang menyerahkan kasus BG ke Kejagung. Kalau memang Taufiequrachman Ruki itu bilang bahwa masih ada 36 kasus yang harus diselesaikan oleh KPK, kenapa kasus BG tidak diprioritaskan?" kata Arif.
"Karena saya sendiri menduga, jangan-jangan pelimpahan kasus BG ke Kejagung ini mengarah kepada upaya peti es atas kasus tersebut. Maka Jokowi harus mencari orang yang kapabel untuk menduduki jabatan Kapolri dan KPK, agar ia benar-benar bisa berpihak kepada publik demi penyelesaian kasus tersebut," katanya menambahkan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong Kejaksaan Agung memanfaatkan kewenangan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaPeneliti sekaligus Koordinator Klaster Riset Konflik Pertahanan dan Keamanan BRIN Muhamad Haripin menyebut Jokowi terindikasi menyalahgunakan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaAmien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca Selengkapnya