Polri soal isu telur palsu: Masalah pangan bisa runtuhkan negara
Merdeka.com - Satgas Pangan Polri telah menyatakan bahwa isu keberadaan telur palsu adalah bohong alias hoaks. Untuk itu, masyarakat diminta tidak resah dan berhenti untuk ikut menggulirkan kabar tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan, sejak pemerintahan awal di Indonesia, masalah pangan selalu menjadi momok. Jika dibiarkan maka keruntuhan negara tidak terhindarkan.
"Zaman Pak Harto dulu jatuh gara-gara masalah pangan. Zaman Bung Karno jatuh juga gara-gara beras. Ini jangan sampai dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyatakan kalau ini palsu," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (22/3).
-
Apa mitos tentang telur? Berbagai mitos makan telur ini tidak didasari dengan bukti ilmiah yang kuat.
-
Apa yang viral di PecahTelur? Video pertama yang diproduksi tentang peternakan ayam tidak viral. Kemudian, video kedua yang menceritakan budi daya koi viral. Video kedua ini ditonton 2,7 juta kali.
-
Siapa yang harus hati-hati makan telur? Bagi orang yang mengonsumsi telur secara berlebihan setiap harinya, asupan kolesterol ini dapat memicu risiko kesehatan jantung, terutama jika ditambah dengan konsumsi makanan lain yang juga tinggi kolesterol.
-
Kenapa telur ikan buntal berbahaya? Telur ikan buntal atau yang dikenal sebagai 'fugu eggs' memiliki potensi bahaya yang serius bagi kesehatan manusia karena mengandung tetrodotoxin, suatu jenis racun yang sangat mematikan.
-
Bagaimana cara mencegah telur ikan meledak? Untuk mengurangi percikan minyak saat menggoreng, Anda bisa menambahkan sedikit tepung terigu ke dalam minyak yang sudah dipanaskan.
-
Apa itu telur pindang? Telur pindang merupakan telur yang direbus dengan menggunakan rempah-rempah seperti bawang, daun salam, kecap, dan teh.
Setyo menyatakan, dampak isu telur palsu tidaklah jangka pendek. 25 tahun ke depan atau bahkan kurang dari itu, generasi bangsa bisa kekurangan protein lantaran masyarakat takut mengkonsumsi telur.
"Ini kita pantau terus cyber patrol di multimedia akan memantau. Kalau seminggu masih beredar terus (hoaks telur palsu), harus ada tindakan hukum. Artinya menyengaja, mengupload, mengedarkan. Ada kesengajaan," jelas dia.
Pemantauan perkembangan isu telur palsu salah satunya dengan melihat sosial media. Tim akan menelusuri pihak mana yang masih saja menyebarkan berita bohong tersebut dan akan menggali apakah ada dalang dibalik isu tersebut.
"Kalau ini masih jadi tranding topik terus, kita cari influensenya siapa nih. Kalau influensenya jelas, kita akan profiling siapa yang main di sini," kata Setyo.
Reporter: Nanda PerdanaSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaRamai video makanan ringan atlet PON Aceh-Sumatera Utara berisi roti dan Santan. Makanan ringan itu dikemas di dalam kotak makan kertas.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaDiklaim obat pelangsing yang dipromosikan Menkes mampu turunkan berat badan tanpa efek samping.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca Selengkapnya