Polri Sudah Periksa 78 Saksi dan 7 Ahli Terkait Penembakan 6 Anggota FPI
Merdeka.com - Penyidik Bareskrim telah memeriksa sejumlah saksi dan terkait penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) lalu. Sejauh ini, 78 saksi dan 7 ahli telah diperiksa penyidik Bareskrim terkait insiden tersebut.
"Saat ini terkait penanganan enam orang meninggal dunia karena saat ini yang masuk ke Bareskrim Polri adalah laporan terhadap penyerangan petugas. Perkembangannya sampai saat ini kita sudah memeriksa 78 orang dan 7 orang ahli," kata Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers, Senin (21/12).
Sigit merincikan total keseluruhan saksi yang sudah diperiksa tersebut. Para saksi itu di antaranya, 37 orang saksi dari kilometer 50 orang dan 22 orang saksi lain yang ada di sekitar lokasi. Lalu, 4 orang saksi korban, 12 petugas yang ada di lokasi kilometer 50, termasuk 3 petugas RS Polri.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Sementara untuk saksi ahli, terdapat 2 orang saksi ahli dari Pusat Laboratorium Forensik, 3 ahli dari kedokteran forensik, 1 ahli dari cyber, 1 ahli pidana.
Selain pemeriksaan terhadap para saksi, penyidik juga sedang menganalisis dan menyita CCTV guna mendalami pemeriksaan tersebut. Termasuk sudah terlaksananya rekonstruksi yang digelar di 4 TKP sekitar Tol KM 50 Jakarta Cikampek.
"Dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa kami dari Bareskrim tentunya membuka ruang apabila ada masyarakat atau saksi-saksi untuk memberikan masukan atau menjadi saksi. Sehingga kita mendapatkan peristiwa yang utuh, sebagai bentuk transparansi kita terhadap penanganan kasus ini," jelasnya.
Keluarga Korban ke Komnas HAM
Lebih lanjut, Sigit menanggapi terkait perwakilan enam keluarga korban Anggota FPI berserta sejumlah tokoh yang datang ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ia akan menunggu hasil dari pemeriksaan Komnas HAM.
"Untuk Komnas HAM menerima laporan enam orang yang meninggal, tentunya kami menunggu langkah-langkah dari Komnas HAM kami menghargai tentunya kami siap memberikan informasi, data-data bila Komnas Ham membutuhkan data-data," jelasnya.
Ia memastikan jika pihaknya akan turut memberikan informasi yang diperlukan, dalam rangka menyelesaikan pemeriksaan dan rekomendasi dari Komnas Ham.
Sebelumnya, Keluarga dari enam laskar FPI yang tewas dalam insiden baku tembak dengan polisi di Jalan Tol Jakarta Cikampek datangi Komnas HAM. Kedatangannya tersebut dalam rangka menyerahkan sejumlah barang bukti dan keterangan.
"Bahwa kesempatan tersebut disampaikan kepada Komnas HAM RI berbagai dokumentasi terkait dengan kondisi jenazah para syuhada," kata Anggota Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI), Aziz Yanuar dalam keterangannya, Senin (21/12).
Aziz mengatakan dokumentasi tersebut berupa foto maupun video kondisi jenazah Anggota FPI tersebut sesaat diserahkan kepada pihak keluarga.
"Juga disampaikan pada kesempatan ini, fakta-fakta dan kronologis kejadian malam saat kejadian penguntitan yang berujung pembantaian 6 syuhada, termasuk juga rangkaian peristiwa penguntitan dan teror terhadap IB HRS dan keluarga sebelum kejadian yang kami duga kuat merupakan satu rangkaian dengan tragedi km 50 malam itu," jelas Aziz.
Selain temuan-temuan yang disampaikan, lanjut Aziz, dalam pertemuan ini pihak keluarga juga mengeluhkan kepada Komnas HAM atas perasaan tertekan, dengan panggilan dari polisi.
"Akibat panggilan-panggilan polisi sehubungan dengan kasus yang diduga objeknya adalah para syuhada, ini sangat membuat keluarga syuhada tertekan," jelasnya.
Oleh sebab itu, Aziz berharap agar Komnas HAM dapat mengusut tuntas insiden ini sampai tuntas hingga terungkap aktor intelektual dibalik kejadian tewasnya enam Anggota FPI.
"Komnas HAM melakukan pengusutan tuntas proses ini, untuk kebenaran dan keadilan terhadap para syuhada dan keluarganya," imbuhnya.
Dalam pertemuan antara pihak keluarga Anggota FPI dengan Komnas HAM, turut didampingi Ketum PA 212 Slamet Maarif, Habib Hanif Alatas, Yusuf Martak, Habib Muchsin, hingga politikus PKS, Mardani Ali Sera.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaTotal saksi yang sudah diperiksa terkait kasus pemerasan Firli Bahuri sebanyak 91 orang.
Baca SelengkapnyaDalam 7 hari, jaksa akan memberikan sikap terhadap berkas perkara pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dokumen dilakukan setelah memiliki dasar izin penyitaan khusus yang dikeluarkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPara penyidik Polda bersama saksi ahli dari Labfor Polda Jateng melakukan cek lokasi untuk mengetahui bagaimana kondisi di lapangan.
Baca Selengkapnya