Polri tanggapi Novel Baswedan: Siapa yang ngomong polisi tidak punya niat?
Merdeka.com - Polri menolak pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menyebut kepolisian tak berniat menuntaskan kasus penyerangan air keras yang dialaminya. Polri menegaskan serius mengusut kasus tersebut.
"Siapa yang ngomong polisi tidak punya niat? Silakan aja men-judge begitu. Kita sudah melakukan proses upaya pengungkapan kasus itu sangat luar biasa," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Kamis (2/8).
Iqbal menuturkan, penyidik kepolisian telah memeriksa ratusan saksi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut. Beberapa rekaman CCTV juga telah disita.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
Bahkan Polri beberapa kali telah merilis sketsa wajah diduga pelaku. Namun hingga kini polisi belum berhasil mengungkap.
"Bahkan kita menyampaikan, Novel silakan datang ke penyidik, welcome kalau ada bukti-bukti yang kuat," ucap Iqbal.
Mantan Kapolrestabes Surabaya itu menyebut, pihaknya telah memanggil Novel untuk diperiksa sebagai saksi. Namun lantaran masih dirawat akibat luka bakar, penyidik pun memilih mendatanginya untuk dimintai keterangan.
Kini Novel sudah kembali bekerja di KPK setelah setahun lebih dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura. Iqbal mengatakan, dalam waktu dekat penyidik kepolisian akan kembali mendatangi Novel untuk diperiksa.
"Tunggu saja, penyidik mungkin akan hadir di situ. Kita menghargai saudara Novel karena kondisinya kita enggak memanggil," Iqbal memungkasi.
Sebelumnya, Novel mendesak Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap dirinya. Langkah itu dia lakukan karena sudah tidak menaruh harapan lebih terhadap Polri.
Sebab, kasus tersebut sudah berlalu sekitar 16 bulan, namun Polri tak kunjung menemukan titik terang siapa pelakunya. Hal itu diungkapkan saat hari pertama Novel kembali bekerja di KPK pada Jumat 27 Juli 2018 lalu.
Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras pada Selasa, 11 April 2017. Peristiwa terjadi usai Novel menunaikan salat subuh berjemaah di Masjid Al Ihsan Kelapa Gading, Jakarta Utara yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Saat itu, dua orang yang berboncengan sepeda motor menyiramkan air keras ke wajahnya. Cairan asam pekat tersebut mengenai bagian mata.
Operasi demi operasi dijalani Novel Baswedan hingga ke Singapura. Dia kini sudah pulang ke Tanah Air setelah menjalani rangkaian operasi dan perawatan intensif.
Sementara polisi mengklaim terus mengusut kasus penyerangan terhadap Novel tersebut. Namun hingga kini, belum ditemukan siapa pelakunya.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri Susno Duadji menjadi salah satu sosok yang paling lantang dalam menyoroti kasus Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya