Polri Tegaskan Tak Ada Mahasiswa Papua yang Ditahan di Surabaya
Merdeka.com - Polri memastikan tidak ada penangkapan terhadap mahasiswa Papua yang melakukan aksi di Surabaya, Jawa Timur. Aparat Polrestabes Surabaya hanya mengevakuasi ratusan pelajar tersebut untuk menghindari bentrokan dengan warga.
"Polrestabes dan Polda Jawa Timur tidak melakukan penangkapan. Hanya melakukan pengamanan untuk mencegah rekan mahasiswa dari Papua yang diadang oleh masyarakat setempat," ujar Kabag Penum Biro Penmas Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (3/11).
Syahar menuturkan, ratusan mahasiswa tersebut kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Hanya saja dia tak merinci jumlah mahasiswa yang dipulangkan dari Surabaya.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kalau ada kabar penangkapan mahasiswa Papua, Polda Jawa timur menyatakan bahwa itu tidak benar. Sekarang semua sudah dipulangkan," ucapnya.
Saat ini, kata dia, situasi di sekitar asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, sudah kembali normal. Dia juga mengklarifikasi soal adanya warga negara Australia yang turut ditahan di waktu yang sama. Menurutnya, WNA tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus ini.
"(WNA) Sudah kita klarifikasi, tidak ada itu, tidak ada," kata Syahar.
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan mendatangi massa ormas yang mengepung asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya. Mahasiswa Papua yang berada di situ kemudian diberi waktu untuk mengemasi barang-barangnya.
Rudi juga mengaku melepas 233 mahasiswa Papua itu setelah menjalani pemeriksaan selama kurang-lebih 18 jam di Mapolrestabes Surabaya. Mereka diinterogasi setelah berdemo dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Papua Barat di Jalan Pemuda pada Sabtu, 1 Desember 2018.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPengurus Viking Persib Club melakukan pertemuan dengan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca Selengkapnya