Polri Tegaskan Tak Ada Perbedaan Keterangan Kasus Baku Tembak di Rumdin Kadiv Propam
Merdeka.com - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait isi penyampaian keterangan yang dinilai publik berbeda, pada saat memaparkan penanganan kasus adu tembak anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terjadi di rumah pejabat Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022.
"Yang jelas pada saat kasus terjadi polisi langsung menangani kasus yang terjadi. Yang prinsipnya ketika ada kasus terjadi, dengan cepat polisi menangani kasus tersebut. Langsung mendatangi TKP, olah TKP dan melajukan tindakan-tindakan. Saat itu posisinya adalah Hari Raya. Tapi yang terpenting adalah penanganan kasus tersebut. Cepat dalam penanganan kasus," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
Dia menegaskan, isi dua konferensi pers terkait kasus adu tembak Brigadir J pada Senin, 11 Juli 2022 adalah melengkapi dan memberikan perkembangan terbaru.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Dimana kejadian penembakan itu? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Kapan penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
"Ini bukan berbeda, itu namanya update. Jadi yang pertama jadi jangan diframing berbeda. Tidak ada perbedaan antara penjelasan saya yang siang hari dan malam hari. Penjelasan siang hari, menegur kan sifatnya ada kata-kata ya. Kalau saya mencontohkan, Rahel masuk ke dalam ruangan ini bisa dijelaskan Rahel masuk ke sini membawa kue, jadi beda. Bedanya membawa kuenya. Artinya penjelasan sore hari lebih detail daripada yang siang hari," jelasnya.
"Tapi intinya penjelasan yang siang hari itu membenarkan adanya peristiwa dengan waktu dan tempat serta kejadiannya sama dan mengakibatkan dalam kejadian tersebut Brigadir J meninggal dunia. Jadi jangan digiring ada perbedaan. Yang berbeda itu penjelasan orang-orang atau isu liar. Kalau penjelasan media harus sama, sumbernya, misalnya sumbernya saya, harus sama. Tetapi penjelasan pada sore hari harus detail, ada kronologisnya. Jadi sekali lagi jangan memframing penjelasan berbeda," sambung Ahmad.
Dia menyatakan, salah satu upaya Polri menjaga kepercayaan publik adalah dengan membentuk Tim Khusus dalam menangani kasus adu tembak Brigadir J dan Bharada E yang diduga turut melibatkan istri Kadiv Propam Polri. Termasuk melibatkan pihak eksternal dalam tim, yakni Kompolnas dan Komnas HAM.
"Apa yang disampaikan Kapolri sudah serius ya membentuk tim ini, untuk menghilangkan keraguan di masyarakat," tutup Ahmad.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah memanggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung St Burhanuddin.
Baca SelengkapnyaPolri menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilaporkan oleh Divpropam, tidak ada masalah dari aksi penguntitan yang dilakukan Bripda IM kepada Jampidsus.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaHadi belum menyebut kapan waktu pertemuan antara Kapolri dan Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaSaksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaAda dua peristiwa yang membuat geger. Pertama anggota Densus 88 buntuti Jampidsus dan kedua anggota Brimob geruduk Kejagung
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah bukan masalah pribadi, melainkan institusi Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Baca SelengkapnyaKronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Baca Selengkapnya