Polri Telusuri Aliran Dana Bos Tekstil Bandung dan Percakapan Terakhir
Merdeka.com - Kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap bos tekstil asal Bandung, Ujang Nuryanto (37) dan staf pribadinya, Ai Munawaroh, di Malaysia masih diselimuti misteri. Polisi menelusuri aliran dana pengusaha asal Bandung itu untuk mencari pelaku dan motif perbuatan keji tersebut.
Dalam hal ini, kepolisian telah menggandeng Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK). Kedua korban diketahui terbang ke Malaysia untuk urusan bisnis.
"NCB Interpol Indonesia bekerjasama dengan NCB Kuala Lumpur dan PDRM untuk melakukan penelitian lebih dalam kepada korban dengan kerjasama dengan PPATK untuk lihat jalur transfer keuangan korban," ujar Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol, Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Napoleon Bonaparte, Jakarta, Kamis (14/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai. Hal itu dilakukan setelah pelaku mengambil barang korban berupa HP maupun uang tunai 300 ribu rupiah,' kata Kombes Pol Wira.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Selain transaksi keuangan, polisi juga menelusuri komunikasi terakhir yang dilakukan kedua korban. Dari situ, nanti akan dijadikan bahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Kemudian kami juga telah bekerjasama dengan Ditsiber Bareskrim Polri untuk melihat track record komunikasi yang dimiliki korban," tutur Napoleon.
Polri memastikan bahwa jasad korban mutilasi yang ditemukan di Malaysia adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Nuryanto. Kepastian itu didapat dari identifikasi sidik jari pada potongan tubuh yang ditemukan.
Namun polisi belum berhasil mengidentifikasi jasad wanita yang diduga sebagai staf pribadi Nuryanto, Ai Munawaroh karena potongan tangannya tidak ditemukan. Polisi pun mengidentifikasi jasad tersebut melalui DNA.
Untuk diketahui, Nuryanto pergi ke Malaysia pada Kamis 17 Januari 2019. Rencananya, dia akan mengambil uang ke rekanan bisnisnya dari hasil menjual kain di Malaysia.
Selama di Malaysia, Nuryanto sempat tiga kali pindah hotel. Namun, pada 22 Januari, pihak keluarga di Indonesia putus komunikasi dengan Nuryanto. Padahal seharusnya dia dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 23 Januari 2019.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Barat. Polda Jawa Barat lalu berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia dan mendapatkan informasi bahwa otoritas setempat menemukan tiga kantong berisi potongan tubuh pada 26 Januari 2019.
Potongan tubuh yang ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia itu diduga kuat sebagai jasad Nuryanto dan Ai Munawaroh.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca Selengkapnya