Polri tepis isu perwira digebuki TNI AL sedang periksa Feriyani Liem
Merdeka.com - Beredar isu dua perwira menengah Kompol Arsya Khadafi dan Budi Hermanto tengah memeriksa Feriyani Lim, salah satu pelapor Abraham Samad ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Saat sedang memeriksa Feriyani itulah tiba-tiba datang Polisi Militer TNI AL merazia dan memukuli dua perwira itu. Apalagi disebut-sebut kedua perwira itu tengah mendapat tugas khusus dari Bareskrim Polri.
Kabagpenum Polri Kombes Pol Rikwanto mengakui memang kedua anggota polisi tersebut tengah menjalankan tugas dari Bareskrim Polri namun bukan soal kasus Abraham Samad.
"Tidak sedang mengurusi kasusnya," kata Rikwanto saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Selasa (10/2).
-
Siapa yang dibantu oleh Mentan Amran? Amran memberikan Rp 95 juta lebih untuk 50 yatim piatu dan janda yang ditinggalkan suami dalam usia renta.
-
Di mana Brigjen Sabilul Alif bertugas? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
-
Apa tugas Amran sebagai Mentan? Dalam sumpahnya, Amran berjanji untuk bekerja dengan penuh dedikasi. 'Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara.'
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu membantah ada ada Feriyani di lokasi saat terjadi razia yang berujung pengeroyokan tersebut.
"Tidak ada Feriyani," kata Rikwanto.
Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat dikeroyok anggota TNI AL. TNI AL mengaku dua polisi itu menodongkan senjata saat ditanya baik-baik soal identitas mereka.
Kompol Budi balik menyerang TNI AL. Dia mengaku tak membawa senjata. Malah dia menuding uang Rp 2 juta miliknya hilang saat razia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Puspom TNI pasti bekerja secara profesional dengan integritas tinggi,"
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto akhirnya buka suara kasus dugaan pemerasan diduga dilakukan pimpinan KPK ke Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaHadi juga terus berkomunikasi dengan Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri Temui Panglima TNI, Jelaskan Kronologi Kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaSudah 40 tahun mengabdi di kepolisian, Firli merasa terasing dan batinnya bergejolak saat mendatangi Mabes Polri
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo memastikan Polri tak pandang bulu dalam menangani kasus korupsi ini.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaSedangkan untuk SYL, tercatat disebutkan telah lima kali diperiksa empat kali saat kasus masih tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri menyatakan penetapan tersangka Kepala Basarnas sudah melibatkan TNI.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca Selengkapnya