Polri terus selidiki sosok Santoso di video teroris Poso
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan polisi masih terus menyelidiki sosok Santoso, teroris Poso yang menyebarkan video melalui situs Youtube. Namun, ia belum memastikan apakah pria di dalam video itu benar buron yang dicari polisi atau bukan.
"Siapa yang bilang bapak itu (Santoso). Kita masih terus kita update," kata Timur saat menghadiri sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (11/7).
Terkait keberadaan video di situs Youtube, saat ini kepolisian sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir tayangan tersebut. Langkah itu dilakukan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi yang dilakukan Santoso.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran video tersebut? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
"Sekarang sistem ya, kita putus supaya masyarakat tidak disuguhi yang seperti itu. Artinya kita putus, kerjasama dengan Kemenkominfo. Tapi penyelidikan terus berjalan," tandasnya.
Sebelumnya, pentolan sekaligus buronan kelas kakap, Santoso muncul di video berjudul "Risalah kepada Umat Islam di Kota Poso". Dalam video berdurasi 6 menit 3 detik itu, Santoso menyerukan perang terhadap Densus 88.
Bersama dua anggotanya yang menutup kepala, Santoso menantang Densus 88. Sambil mengacungkan pistol dan berkerudung hitam, Santoso juga menyemangati anggotanya untuk bersemangat menghabisi Densus 88.
Video ini diunggah oleh seseorang bernama Al-Himmah. Sampai saat ini sudah 4 ribu lebih pengunjung yang melihat video ini. Meskipun banyak di antara mereka berkomentar negatif.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaPengambil alihan kasus konten sesat Gus Samsudin ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto.
Baca SelengkapnyaSamsudin dijemput paksa karena dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca Selengkapnya