Polri Tunggu Hasil Labfor Soal Keaslian Senjata Api Diduga Milik Laskar FPI
Merdeka.com - Dua pucuk senjata api disita kepolisian sebagai barang bukti saat baku tembak petugas dan laskar Ormas Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta Cikampek KM50. Belakangan muncul kabar, soal keaslian senjata api tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, mengatakan dua pistol api yang disita tersebut masih diteliti di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk menentukan apakah asli atau rakitan.
"Nanti labfor yang akan menentukan (keaslian dua senjata api tersebut)," kata Argo saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (9/12).
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang kebal peluru saat pemberontakan Madiun? Komandan Batalyon Kala Hitam, Mayor Kemal Idris pun mengalami hal serupa.Dalam sidang kilat di Alun-Alun Pati, ada empat gembong PKI yang mendapat vonis hukuman mati. Ternyata, ada seorang tahanan yang kebal peluru.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang terjadi pada tokoh PKI yang kebal peluru? Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Apa yang membuat tahanan PKI kebal peluru? 'Dor..Dor..' senapan menyalak. Namun Sang Lurah tak roboh ke tanah. Rupanya dia kebal peluru.' Pemandangan itu Sangat Menyeramkan Darah yang mengalir dari tubuh lurah tersebut dengan tenang dia 'hirup' kembali. Kadet Suhardiman yang berada di tempat itu mengingat tak ada tanda-tanda orang tersebut merasa kesakitan terkena tembakan.
Argo enggan memberikan keterangan lebih lanjut dan meminta kepada seluruh pihak untuk menunggu hasil Labfor terkait dua pucuk senjata api yang diketahui berjenis revolver berwarna silver dengan kaliber 9mm tersebut.
Sekadar informasi, saat ini perkara baku tembak antara kepolisian dengan laskar khusus telah dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri. Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjadi salah satu alasan pihak Mabes Polri mengambil alih penanganan perkara.
Simpang Siur Keaslian Barang Bukti Senpi Milik FPI
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, laskar khusus yang diduga pengikut Rizieq Syihab melepaskan tiga tembakan ke arah mobil rombongan anggota Polda Metro Jaya. Baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek. Kepolisian menyita dua unit senjata api dengan 15 butir peluru yang diduga milik laskar khusus.
"Asli (senjatanya), ini sudah ada tiga yang ditembakan," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (7/12).
Namun belakangan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri menjelaskan jika senjata yang digunakan oleh kelompok laskar khusus adalah senjata rakitan. Saat ini, senjata itu akan dilakukan uji balistik terlebih dahulu.
"Senjata api rakitan dengan peluru tajam 9 mm. Sekarang sedang mendalami semua, mengumpulkan bukti-bukti yang ada termasuk juga kita lakukan olah TKP, uji balistik," kata dia, Selasa (8/12).
Polisi juga sudah mengantongi identitas pemilik senjata api. Menurut Yusri, pemilik senjata api itu sudah meninggal dunia.
"Saya pertegas di sini bahwa senjata api kepemilikan pelaku yang melakukan penyerangan nanti kita akan kami jelaskan lagi, ini sedang dikumpulkan investigasi nanti akan disampaikan kalau sudah lengkap semuanya kepada seluruh teman-teman media yang ada," kata dia
Sedangkan terkait kepemilikan senjata api tersebut, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membantah laskar FPI menyerang dengan senjata api. Dia juga menyatakan bahwa laskar FPI tidak pernah dibekali senjata api atau senjata tajam.
"Kalau betul, coba itu dicek senpinya, nomor register senpinya, pelurunya itu tercatat. Cek saja, silakan dicek, pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senpi dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali," kata Munarman, Senin (7/12) malam.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKeterangan itu diberikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di dalam grup aplikasi perpesanan dalam bentuk pdf.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaBarang-barang tersebut disita saat polisi menggeledah rumah sewa di Kertanegara 46, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBeredar catatan yang menjelaskan soal kronologi pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaMenurut pengacara, hal itu cukup menguatkan kliennya tak terlibat ada tuduhan pemerasan.
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
Baca SelengkapnyaSaat keluar dari Lapas Salemba, Munarman tampak mengenakan kemeja putih.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya Arif sempat melontarkan kata-kata yang membuat Umar Kei tersinggung.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya