Polwan Berjilbab dan Polisi Beserban Dikerahkan Hadapi Demonstran di Surabaya
Merdeka.com - Untuk meredam massa demonstrasi mahasiswa yang berlangsung hari ini di Surabaya, polisi mengerahkan pasukan khusus yang disebut sebagai pasukan Asmaul Husna. Pasukan ini bercirikan khusus, yakni untuk polisi wanita (Polwan) memakai kerudung warna putih, sedangkan pasukan laki-laki menggunakan serban kain warna putih.
Pasukan Asmaul Husna ini merupakan pasukan yang menjaga aksi paling depan. Selain tidak dibekali senjata, sepanjang aksi mereka melantunkan Asmaul Husna.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat di gedung DPRD Provinsi Jatim mengatakan, pihaknya memang menyiapkan pasukan Asmaul Husna dan para Polwan agar dapat mendinginkan suasana saat aksi massa berlangsung.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang diusung para aktivis di demo Hari Perempuan? Massa juga menyuarakan beragam isu perempuan melalui poster, spanduk dan orasi selama unjuk rasa berlangsung.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa tindakan para siswi yang protes larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.
"Ada pasukan Asmaul Husna yang menjaga di depan dan para polwan di bantu TNI," tegasnya, Kamis (26/9).
Ia menambahkan, dalam aksi demonstrasi kali ini pihaknya mengerahkan setidaknya 2.700 personel yang disiagakan. Dari 2.700 personel itu juga terdapat unsur TNI yang ikut membantu pengamanan unjuk rasa.
"Totalnya yang ada di sini 2.700 orang, 2.700 orang TNI-Polri dan Insya Allah kami akan dari awal sampai akhir akan mengawal mereka dan akan menerima aspirasi mereka," tambahnya.
Ia menambahkan, dia yakin jika masyarakat Jawa Timur tidak menginginkan apa yang seperti terjadi di kota-kota lain. Menurutnya dalam masyarakat Jawa Timur berbeda dan lebih religius.
"Alhamdulillah santrinya banyak pondok pesantren yang banyak saya yakin dengan lantunan ayat-ayat Suci akan Asmaul Husna ini akan mendinginkan suasana itu ada yang kami bentuk sendiri," tegasnya.
Terkait dengan persenjataan yang disiapkan, Kapolda menegaskan jika pihaknya tidak menyiapkan senjata berpeluru tajam maupun berpeluru karet.
"Insya Allah kami aparat TNI-Polri, tidak ada, sudah diperiksa tidak ada peluru karet tidak ada peluru hampa ada adalah itu pun nanti atas perintah atas perintah semuanya, tidak seperti apa yang dibayangkan oleh para mahasiswa para masyarakat yang akan demo," katanya.
Sementara itu, dari pantauan merdeka.com, massa sudah tampak mulai berdatangan di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggal 1 September menjadi perayaan Hari Polisi Wanita (Polwan) Nasional. Pada 2024 ini, menjadi HUT Polwan ke-76 tahun.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan, para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi wanita atau polwan tak jarang dipercaya untuk mengemban tugas-tugas yang mendebarkan. Berikut foto fotonya:
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan aparat kepolisian dalam pengamanan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan yang diturunkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI dan stakeholder terkait.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaBegini tradisi bagi polwan baru yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPerwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.
Baca Selengkapnya