Polwan Hilangkan Trauma Anak Korban Kerusuhan Wamena
Merdeka.com - Ada pemandangan berbeda di pengungsian Polres Jayawijaya, Papua. Sejumlah polwan cantik terus tersenyum, bergembira, dan bernyanyi bersama anak-anak korban kerusuhan Wamena.
Dalam upaya menghilangkan trauma, paras cantik penuh senyuman manis polwan dari Polda Papua tak pernah lelah menghibur anak-anak di pengungsian. Anak-anak pun terlihat bergembira bersama dengan Polwan cantik dan sejumlah relawan lainnya yang datang dari LSM atau perorangan, untuk menghibur anak-anak.
Wakil Ketua Tim Trauma Healing Polda Papua, AKP Saida Hobrouw menyampaikan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak trauma yang ditimbulkan dari setiap kerusuhan yang terjadi.
-
Bagaimana membantu anak mengatasi trauma? Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
-
Siapa yang bisa membantu anak mengatasi trauma? Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
-
Apa itu pemulihan emosional? Pemulihan emosional merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menyembuhkan kondisi mental dan emosional seseorang setelah menghadapi trauma atau masa-masa yang sulit.
-
Bagaimana psikolog anak membantu anak mengatasi trauma? Psikolog anak yang terlatih dalam menangani trauma dapat membantu anak-anak dan keluarga mereka mengatasi efek dari pengalaman traumatis tersebut. Mereka menggunakan pendekatan seperti terapi kognitif-perilaku, terapi berbasis trauma, atau terapi bermain untuk membantu anak memproses perasaan mereka dan membangun mekanisme koping yang sehat.
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
"Kami terus mengajak adik-adik ini bermain bersama dan kegiatan konseling terhadap anak yang mengalami trauma berlebihan," ujarnya, Senin (30/9).
AKP Saida menambahkan pemulihan trauma dilakukan untuk mengurangi trauma psikis terhadap anak, sehingga anak dapat kembali berdiri serta mental mereka bisa pulih atas kejadian yang dialaminya.
"Pemulihan trauma akan terus dilakukan setiap hari ke sejumlah titik pengungsian," ujarnya.
Rita, orangtua dari seorang anak yang mendapatkan pemulihan trauma sangat bersyukur dengan pemulihan batin yang dialami anak-anak di Wamena. "Kami berharap anak-anak dapat cepat menghilangkan rasa trauma atas kejadian yang dialaminya," jelasnya.
Reporter: Katharina JanurSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas-aktivitas tersebut dirancang untuk mengembalikan keceriaan anak-anak, mengurangi rasa takut, dan membangun kembali semangat mereka.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaPesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaKorban mengunggah pengakuan bahwa dirinya menjadi korban KDRT lewat akun media sosialnya.
Baca SelengkapnyaTindakan negatif yang dilakukan anak bukan terjadi tanpa sebab. Hal ini bisa disebabkan oleh pengasuhan dan trauma masa kecil.
Baca Selengkapnya