Ponpes Al Mukmin bantah tudingan BNPT soal radikalisme dan terorisme
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution menyebut ada 19 pondok pesantren yang terindikasi menganut paham radikalisme. 10 Pesantren tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu di antaranya disebutkan adalah Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Solo.
Atas tuduhan tersebut, Pimpinan Ponpes Al Mukmin, Wahyudin menyatakan sangat keberatan dan menganggap tuduhan tersebut sebagai fitnah. Tuduhan BNPT, kata dia juga telah membuat murid dan wali murid terusik.
"Mereka (wali murid) tahu pasti apa yang disampaikan ponpes, materi dan pelajaran yang disampaikan di ponpes semua orang juga sudah tahu," ujar ustaz Wahyudin saat menggelar konferensi pers di Ponpes Al Mukmin, Kamis (11/2).
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa yang menyerang sekolah PBB? Serangan tersebut ditujukan ke Sekolah Abu Hussein yang disponsori Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Wahyudin mengingatkan BNPT agar tak sembarangan melakukan tuduhan. "Kami ini terdaftar resmi oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, dengan kurikulum dasar dari Kementerian Agama untuk jenjang MTs dan MA. Jadi jangan seenaknya menuduh radikal kepada ponpes," tegasnya.
Wahyudin mengatakan, saat ini pihaknya fokus dalam urusan pendidikan Islam dan dakwah seperti lembaga pendidikan Islam lainnya. Muatan lokal di ponpes, lanjut Wahyudin juga sama sebagaimana yang diajarkan oleh pesantren lainnya di Indonesia.
"Muatannya sama, akidah, akhlak, syariah, tafsir dan bahasa Arab dengan cabang-cabangnya," imbuhnya.
Wahyudin juga mengemukakan jika selama ini Ponpes Al Mukmin sangat terbuka dan terlibat secara aktif dalam proses pencerdasan masyarakat khususnya pengetahuan agama Islam.
"Dalam hubungan antar lembaga kami selalu berkoordinasi dengan MUI, lembaga pendidikan, bahkan silaturahmi dengan lembaga pemerintah seperti Korem, Polda, kodim, Polres selalu kami lakukan," jelasnya.
Humas Ponpes Al Mukmin, Hamim Sofyan dalam pernyataan sikap yang dibacakan mengingatkan agar BNPT tidak sembarangan menuding dan menyudutkan lembaga ponpes apalagi hanya berdasar informasi sepihak. BNPT juga diingatkan agar jujur dan adil dan meningkatkan profesionalisme dalam menetapkan kelompok atau lembaga yang terlibat radikalisme.
Tudingan negatif BNPT, kata dia, akan menghadirkan opini bahwah BNPT melakukan pembunuhan karakter atas lembaga pendidikan Islam. Padahal secara historis telah terbukti bahwa pesantren merupakan pelopor gerakan kemerdekaan.
"Harapan masyarakat terhadap BNPT agar bisa menangani kasus terorisme secara benar, jujur dan profesional. Jangan sampai menjadi kontraproduktif, memunculkan paradigma bahwa BNPT membenci umat Islam," jelasnya.
"Tuduhan seperti ini bisa melukai hati umat Islam, dan memicu rasa kecurigaan antar umat Islam. Kami akan kirimkan surat klarifikasi ini ke BNPT dengan tembusan Kemenkumham, DPR RI, Kemenag, MUI dan Presiden," pungkas Wahyudin. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengamini nasib pendidikan santri Al Zaytun terancam. Apalagi saat ini Panji sendiri sudah berstatus tersangka kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaNama Panji Gumilang, akhir-akhir ini perbincangkan publik, karena Panji Gumilang diduga melakukan penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaYahya menegaskanPKB tidak bisa mengklaim atau menyalahkan apapun hasil keputusan NU. Sebab internal NU dan PKB adalah dua organisasi berbeda.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca Selengkapnya