Pos polisi di Kupang dibakar di malam Natal, 4 orang ditangkap
Merdeka.com - Sebuah pos polisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dibakar sekelompok orang pada malam Natal, Kamis (24/12). Namun, polisi berhasil membekuk para pelakunya.
Wakapolda NTT, Kombes Pol Sumartono mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 03.30 WITA. Kejadian pembakaran serta perusakan itu menghancurkan kaca pos polisi, televisi, serta sebuah sepeda motor milik polisi pun ikut terbakar.
Setelah itu, Polresta Kupang berhasil membekuk empat pelaku pembakaran salah satu pos polisi di Kupang, saat peringatan malam Natal di kota itu.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Ada empat orang warga yang telah kita amankan, dan saat ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut," kata Sumartono kepada wartawan di Kupang, seperti dilansir dari Antara, Jumat (25/12).
Sumartono mengatakan, saat ditangkap, empat warga sipil itu saat sedang dalam keadaan mabuk berat akibat mengkonsumsi minuman keras.
"Tapi saat ini keempat orang tersebut sudah diamankan oleh kami, dan sedang dalam penyelidikan," ujar Sumartono.
Sumartono menambahkan, kasus pembakaran itu kabarnya diprovokasi oleh anggota TNI bertugas di Brigif 21 Komodo, berinisial C. Menanggapi hal itu, Komandan Brigif 21 Komodo, Kolonel Inf. Parwito, membantah anak buahnya terlibat sebagai pihak memprovokasi kejadian perusakan dan pembakaran pos polisi.
Parwito mengatakan, hasil pemeriksaan oleh Den POM terhadap anak buahnya, Sertu Christoper, tidak terbukti terlibat. Dan saat ini, anggotanya sudah dikembalikan ke kesatuannya.
"Memang benar pada saat kejadian anggota kami berada di TKP, karena anggota kami rumahnya berdekatan dengan TKP. Waktu kejadian, anggota kami sedang berada di dekat TKP untuk menonton kembang api dan aksi trek-trekkan motor. Saat massa mulai arogan, anggota saya sempat mencoba menghalangi massa. Namun tidak berhasil karena jumlah massa yang cukup banyak," ujar Parwito.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKristomei menjelaskan kejadian bermula saat anggota TNI mendapat kabar, anggota KKB akan melakukan pembakaran puskesmas
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaWarga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca Selengkapnya