Positif Covid-19, Pasutri Asal Bangkalan Lolos Sampai Jombang Dijemput Paksa
Merdeka.com - Sepasang suami istri (pasutri) di Jombang Jawa Timur terpaksa dijemput petugas berpakaian alat perlindungan diri (APD) lengkap lantaran terkonfirmasi positif Covid-19. Pasutri asal Bangkalan, Madura itu diketahui lolos dari titik penyekatan baik itu jembatan Suramadu maupun Pelabuhan Ujung-Kamal.
Pasutri yang dijemput paksa Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang itu diketahui bernama IR (37) dan RTS (34). Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang Muhdlor pun membenarkan adanya peristiwa itu.
Ia menjelaskan, pasutri tersebut berangkat dari Bangkalan ke Jombang pada Selasa (8/6) kemarin. Sesampai di Jombang, kedua pasutri tersebut tak lantas langsung pulang ke rumah. Namun, karena merasa tak enak badan, keduanya langsung memeriksakan diri ke dokter.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang ditangkap terkait KDRT? Saat ini, Armor telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Oleh dokter tersebut, keduanya lalu dirujuk ke RSUD Jombang. Di RSUD itu, mereka lalu menjalani pemeriksaan Swab PCR. Karena hasil tes tersebut tak bisa langsung diterima, keduanya lalu pulang ke rumahnya di Jl Cempaka Mojongapit, Jombang sembari menunggu hasil.
Hasil dari kedua pasutri ini rupanya menunjukkan positif Covid-19. Hasil ini, oleh Direktur RSUD Jombang lalu diteruskan pada satgas Covid-19.
"Direktur RSUD Jombang menghubungi Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang. Memberitahukan adanya pasutri tersebut," ujarnya, Rabu (9/6).
Mendapati info itu, pihaknya lalu berkoordinasi dengan aparat setempat. Mereka lalu bersama-sama menuju lokasi dengan menggunakan APD lengkap.
"Keduanya kita jemput paksa. Kita bawa ke RSUD Jombang untuk isolasi," jelasnya.
Pria yang juga Camat Jombang ini mengaku, tim Satgas juga melakukan tracing. Hasilnya, pasutri tersebut diketahui belum melakukan kontak dengan orang lain.
"Sempat pulang ke rumah orangtuanya di Desa Candimulyo Jombang. Namun hanya menaruh mobil di halaman. Jadi hasil tracing yang kita lalukan, keduanya belum melakukan kontak dengan orang lain," tegasnya.
Ia menambahkan, pasutri ini diketahui pulang ke Jombang karena memang diminta pulang oleh sang ibu dari RTS. Keduanya, memang diketahui telah lama tinggal di Bangkalan, Madura.
"Pada saat ledakan Covid-19 di Bangkalan, ibunya yang di Jombang meminta RTS untuk pulang," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran juga membenarkan adanya pasien baru itu. Ia menyebut, Pasutri itu kini tengah dirawat di ruang isolasi khusus RSUD.
“Pasien dari Bangkalan Madura, betul ada yang saat ini kami rawat di ruang isolasi RSUD Jombang,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengirimkan sampel kedua pasien itu telah ke Lebkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Provinsi Jawa timur. Tujuannya, untuk memastikan apakah gen-nya pasutri tersebut membawa virus varian baru. Sebab, beberapa warga asal Bangkalan banyak yang dicurigai positif Covid-19 varian baru.
"Karena dari Bangkalan, maka kecurigaan varian baru tetap ada dan saat ini sampel sedang diperiksa oleh Labkesda Provinsi Jawa timur untuk memastikan apakah varian baru atau bukan," ujar ketua bidang penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang tersebut.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno, mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap orang yang datang atau masuk ke Jombang. Pengawasan dan pemantauan ditingkatkan karena akhir-akhir ini di sejumlah daerah mengalami lonjakan angka kasus yang sangat signifikan.
"Sebenarnya tidak hanya Bangkalan, daerah yang saat ini ada peningkatan kasus confirm seperti Kudus, Lamongan termasuk dari pulau Madura. Pemantauan dan pengawasan oleh satgas covid di tingkat desa," kata Kepala Dinas Kominfo Jombang tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian ini dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) menaikkan status kasus kawin tangkap dari penyelidikan ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini berawal dari pengakuan dua tersangka yang tertangkap akan mengedarkan 10 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perselingkuhan itu dilaporkan istri tersangka berinisial NR (22).
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaDari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya