Posko calon bupati-wakil Bupati Boyolali dirusak orang tak dikenal
Merdeka.com - Tak lama usai bentrokan saat debat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Boyolali, Sabtu (31/10) sore, posko salah satu paslon dirusak orang tak dikenal. Posko tersebut diketahui milik paslon Agus Purmanto- Sugiyarto di Dukuh Karangasem, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono.
Informasi yang dihimpun menyebutkan ada puluhan orang yang mengendarai sepeda motor menghampiri posko. Sebagian saksi menyebut mereka membawa senjata tajam. Posko tersebut diketahui merupakan rumah Sutopo dan Yusanto, warga Dukuh Karangasem, Desa Banyudono.
Kaca jendela dua rumah tersebut mengalami pecah dan rusak. Usai merusak dua rumah yang berdekatan tersebut, massa bergerak ke arah Dukuh Karangasem dan merusak satu posko milik Sugiyarto.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Ketua Panwaslu Boyolali Narko Nugroho kepada wartawan mengatakan, ia tak mau berandai-andai apakah kejadian tersebut berimbas keributan saat debat paslon sebelumnya. Ia mengatakan, rumah yang dirusak adalah milik warga, sedangkan posko yang dirusak tidak terdaftar sebagai posko resmi.
"Kejadian tersebut saya kira masuk dalam pidana umum bukan pidana pemilu," katanya.
Dihubungi terpisah Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kejadian tersebut.
"Sudah ada laporan dan kami sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) serta dibuatkan BAP. Para saksi sudah kami mintai keterangan dan bukti sudah dikumpulkan untuk kepentingan penyelidikan," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaMeski ada peristiwa itu, prosesi pencoblosan pilkada Solok Selatan berjalan kondusif.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga orang diamankan polisi terkait dengan kasus pembacokan terhadap Jimmy Sugito Putra, saksi pasangan calon (paslon) cabup-cawabup Sampang nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaTim kampanye RK-Suswono pun menyayangkan tindakan ini. Mereka berharap pihak berwajib segera mengusut kasus perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPengeroyokan ini diduga berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca Selengkapnya