Posko DVI kecelakaan Trigana Air dibuka di RS Bhayangkara Jayapura
Merdeka.com - Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura membuka dua pos Disaster Victim Identification di Provinsi Papua, dan posko antemortem yang bertugas menerima pengaduan keluarga korban kecelakaan pesawat ATR 42-300 milik Trigana Air Service.
Kabid Dokkes Polda Papua, dr Ramon Amiman mengatakan, pihaknya sudah membuka dua posko antemortem pengaduan keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air.
"Dua posko itu satu di Sentani, dan satunya di halaman RS Bhayangkara yang siap menerima pengaduan," kata Ramon di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Selasa (18/8).
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang bisa dilapor? KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Menurut Ramon, sudah ada pengaduan dari 38 korban penumpang sudah diajukan ke posko pengaduan telah dibuka.
"Satu lagi pengaduan di Jayapura, karena ada salah satu korban yang sementara berobat di sini, jadi sudah 39 pengaduan korban penumpang," ujar Ramon.
Ramon menyatakan, belum semua kerabat penumpang mengadu. Mengingat jumlah penumpang seluruhnya sebanyak 49 orang yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat itu.
Ramon mengatakan, data-data korban penumpang itu didapat dari lima kru yang dibentuk oleh Trigana untuk mengevakuasi korban.
"Jadi, data-data terkait korban penumpang itu kami dapat dari kru Trigana Air yang dibentuk untuk mencari dan mengevakuasi korban," sambung Ramon.
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura juga mengirim tim evakuasi korban pesawat ATR 42-300 milik Trigana Air Service ke Kabupaten Oksibil, Provinsi Papua.
"Tadi pagi tim sudah berangkat ke Oksibil, ada enam orang yang sudah dikirim ke sana," lanjut Ramon.
Menurut Ramon, tim diberangkatkan ke Oksibil dipimpin oleh seorang ahli forensik dari Mabes Polri. Selain tim ke Oksibil, lanjut dia, ada juga tim evakuasi yang bersiaga di Jayapura sebanyak tiga orang, guna mengevakuasi korban.
Tim evakuasi sebanyak tiga orang juga bersiaga di Jayapura, dan dipimpin oleh seorang ahli forensik. Kemudian sudah ada juga dokter gigi dan ahli DNA siap melakukan visum. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaNilai santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan di tol Cikampek KM 58 merujuk ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal polisi di Papua menunjukkan aksi heroiknya, menolong orang yang tengah mengalami kecelakaan
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca SelengkapnyaDr Bela juga merupakan Bhayangkari Polres Muara Enim
Baca SelengkapnyaSementara untuk korban luka, lanjut Gatot, terdapat lima orang.
Baca SelengkapnyaSebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Praka S tengah diselidiki anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi korban maupun kendaraan masih berjalan. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pendataan terhadap para korban.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca Selengkapnya