Posko pengaduan korban First Travel dibentuk, hubungi 081218150098
Merdeka.com - Mabes Polri akan membuat posko pengaduan untuk bagi para calon jemaah umrah yang merasa tertipu oleh PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel). Hal itu karena Polri ingin menjembatani antara calon jemaah dengan proses penegakan hukum.
"Telah disepakati untuk dibentuk posko pengaduan atau crisis center untuk akomodir setiap calon jemaah yang jadi korban untuk sampaikan info penting dan yang bisa ditindaklanjuti oleh penyidik," kata Kabagpenum Div Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di Kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).
Posko pengaduan tersebut sudah mulai aktif pada Rabu (16/8) besok di Bareskrim Polri, gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. Bagi para calon jemaah umrah, nantinya bisa melaporkan melalui hotline 081218150098 yang telah disediakan oleh Bareskrim Polri. Dari situ juga Polri bisa mendapatkan informasi secara banyak.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kapan Posong buka? Wisata ini buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan layanan penitipan kendaraan di Polres Kulon Progo untuk mudik 2024 dibuka? Penitipan itu dimulai pada 4-16 April 2024 atau selama Operasi Ketupat Progo 2024.
-
Kapan perosotan ini dibuka? Mengutip Instagram Villa Khayangan, perosotan pelangi ekstrem ini memiliki ketinggian hingga 20 meter. Namun tenang, pengelola sudah memastikan jaminan keamana di sini sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati wisata ekstrem di Villa Khayangan.
-
Dimana Polres Kulon Progo mendirikan pos pantau untuk mudik 2024? Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati mengatakan bahwa pos pantau itu tersebar di berbagai tempat seperti di Pantai Glagah dua titik, Pos Pantau Brantan, Pos Pantau Brosot, Pos Pantau Ngeplang, Pos Pantau Kenteng, dan Pos Pantau Dekso.
-
Di mana Pos Samarantu berada? Pos Samarantu adalah salah satu pos peristiratan di jalur pendakian Gunung Slamet. Pos ini terletak di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut.
"Mulai besok akan ada posko pengaduan crisis center yang bisa jadi jembatan bagi para korban yang akan sampaikan info silakan sampaikan langsung ke bareskrim atau lewat email korban.ft@gmail.com," ujarnya.
Posko pengaduan tersebut nantinya akan dibuka mulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Crisis center (posko pengaduan) itu sendiri ditutup jika kasus tersebut sudah dianggap selesai oleh Polri.
"Kita berharap info yang disampaikan korban akan kita datakan dan bisa ketahui banyak, nanti apa aja yang bisa kita bantu," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Hery Rudolf Nahak menambahkan bahwa posko pengaduan dibentuk agar para calon jemaah umrah yang terkena tipu tidak bingung harus bertanya atau mengadu kepada siapa.
"Posko dibentuk supaya calon jemaah yang selama ini bingung harus nanya kemana, bisa nanya ke sini tentang berbagai hal. Kalau ada info-info, bisa disampaikan ke sini. Sudah kita salurkan enggak nanya kemana-mana yang enggak jelas," kata Rudolf di tempat yang sama.
"Tujuannya kita menampung apa yang bisa kita bantu nanti kita salurkan ke saluran masing-masing," pungkasnya.
Posko itu dibentuk dengan menggandeng OJK dan Kemenag. Tujuannya agar bisa menyelesaikan masalah yang berada di Kemenag dan juga OJK tersebut.
"Yang ini kita upayakan untuk bisa menyelesaikan kalau ada masalah terkait Kemenag, terkait OJK kita serahkan," ujar Martinus lagi.
Apabila dari hasil pengaduan ada yang menyangkut terkait penegakan hukum, nantinya itu akan menjadi bahan untuk penyidik Bareskrim Polri. "Kalau ada info terkait penyidikan, akan jadi bahan untuk Bareskrim," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bintang menyebut, perempuan dan anak-anak selama ini kerap menjadi korban kekerasan sehingga tergolong kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaLPSK terbuka bagi siapapun korban, ataupun saksi dalam kasus Vina Cirebon yang menginginkan perlindungan.
Baca SelengkapnyaTerlihat, beberapa masyarakat sempat beradu argumen dengan petugas lantaran tak bisa masuk untuk melakukan aduan.
Baca SelengkapnyaHari ini menjadi perdana program kerja aduan tersebut berlangsung.
Baca Selengkapnya