Posko pengungsian penuh, warga di luar radius 12 Km dari Gunung Agung diminta pulang
Merdeka.com - Posko pengungsian Gunung Agung mengalami kelebihan kapasitas. Ini dikarenakan warga yang takut kendati berada di luar radius 12 kilometer, tetap memilih mengungsi. Akhirnya pemerintah secara dengan hormat 'mengusir' pengungsi yang ada di pengungsian bila tempat tinggal asalnya di luar dari radius 12 kilometer.
Ini tertuang setelah tim penanggulangan bencana menggelar rapat koordinasi di Posko Komando Bencana Gunung Api di Tanah Ampo, Jumat (29/9) di Kecamatan Manggis, Karangasem.
Rapat koordinasi ini secara khusus membahas tentang kondisi terkini Gunung Agung termasuk masalah pengungsi yang saat ini sudah mencapai 485 titik posko pengungsian.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Dimana letusan gunung berapi CAMP terjadi? Dilansir laman Scitechdaily, peristiwa ini bertepatan dengan letusan gunung berapi purba atau dikenal sebagai Central Atlantic Magmatic Province (CAMP) yang memecah Pangaea, superbenua.
-
Dimana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Dimana Gunung Agung berada? Gunung Agung berada di Kabupaten Karangasem, Bali, tepatnya di bagian timur pulau.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Dimana letak Gunung Agung? Gunung Agung, yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl, adalah gunung tertinggi di Pulau Bali dan terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Masalah yang paling krusial yang menjadi pembahasan dalam Rakor, banyaknya warga yang sebenarnya berada di zona aman namun ikut-ikutan mengungsi karena panik.
Kepada wartawan usai Rakor kemarin, Kasubid Mitigasi dan Pergeseran Tanah, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Agus Solihin, mengatakan sejak Gunung Agung ditetapkan statusnya ke level awas, pihaknya memang merekomendasikan agar dua daerah atau areal yang harus dikosongkan.
Pertama, kata dia, adalah zona 9 Kilometer yang kemudian secara sektoral dikembangkan dalam radius 12 Kilometer.
Areal dengan radius 12 Kilometer dari Gunung Agung itu meliputi Selatan Tenggara, Barat Daya dan wilayah Utara.
"Jadi untuk warga yang berada di luar radius itu masih relatif aman," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang berada pada zona aman atau di luar radius 12 kilometer, untuk tidak ikut-ikutan mengungsi.
Kalaupun ada warga yang sudah terlanjur mengungsi pihaknya mempersilakan agar pulang atau kembali dari lokasi pengungsian serta beraktifitas seperti biasa.
Untuk diketahui ketika status gunung Agung dinaikkan ke level awas, masyarakat Karangasem langsung panik dan berhamburan mencari tempat pengungsian ke sejumlah daerah seperti Klungkung, Singaraja, Denpasar serta kabupaten lainnya yang aman.
Ironisnya lagi, dari BPJS Provinsi Bali juga menegaskan sepanjang belum adanya surat resmi yang dikeluarkan pemerintah setempat di Karangasem tentang bencana darurat.
Bagi pasien pengungsi akan tetap berjalan sesuai aturan dan rujukan yang ditetapkan pihak rumah sakit masing-masing yang menerima BPJS dan KIS.
Kondisi ini banyak dikeluhkan pengungsi, karena hampir 80 persen pengungsi yang menempati zona rawan tidak memiliki KID. Sementara pemerintah setempat belum mengeluarkan edaran bahwa kondisi gunung Agung saat ini sebagai bencana darurat.
Sementara ini data pengungsi yang tercatat hingga hari ini sudah mencapai 143.167 jiwa. Jumlah tersebut tidak sebanding jika dilihat dari jumlah penduduk yang berada di zona rawan bencana radius 12 kilometer yang hanya terdapat 80 ribu jiwa. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mengungkapkan tujuh posko darurat sudah disiapkan untuk menampung belasan ribu warga tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaBanyak warga pengungsi yang tidak sempat didata karena menggunakan kapal komersil saat keluar dari Pulau Tagulandang.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk di sekitar Gunung Ruang untuk tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif.
Baca SelengkapnyaJumlah itu berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya